Jakarta, Aktual.com — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan semua argumen mengenai pilihan lokasi kilang migas blok Masela di Provinsi Maluku diajukan tanpa kepentingan pribadi dalam rapat terbatas di kantor presiden.
“Seluruh argumen dikemukakan dengan terbuka dan tanpa pretensi apa pun kecuali masing-masing yang percaya kepada kilang di darat atau laut,” kata Sudirman usai rapat terbatas mengenai ladang migas blok Masela ditemui di Kantor Presiden, Jakarta pada Senin (1/2) sore.
Sudirman menegaskan Presiden Joko Widodo akan mengambil keputusan setelah melakukan pertemuan dengan calon investor yang akan mengelola tambang migas di Blok Masela yaitu Inpex dan Shell.
Ia yakin bahwa Presiden akan mengambil keputusan terbaik mengenai lokasi pembangunan kilang migas bagi bangsa dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Sudirman mengatakan total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan kilang migas di darat atau “on shore” di Pulau Tanimbar Kabupaten Maluku Tenggara Barat atau Pulau Selarung sebesar 19,8 miliar dolar AS.
Sementara jika kilang migas dibangun di tengah laut atau “off shore” maka akan memakan biaya sebesar 14,3 miliar dolar AS.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan Presiden akan segera memanggil kedua calon investor untuk mendapat penjelasan mengenai rencana pembangunan penambangan migas di Blok Masela.
“Keputusan tidak diambil saat bersama investor, dan keputusan Presiden pasti akan diambil dalam rapat terbatas sekali lagi sebelum beliau memutuskan,” jelas Pramono.
Sebelumnya dalam pembukaan rapat terbatas, Presiden Jokowi meminta pembangunan kilang migas dipilih secara tepat dan dapat memberikan nilai tambah kepada perekonomian daerah maupun bangsa secara keseluruhan.
“Amanat konstitusi yang menjelaskan secara tegas dan jelas bahwa pemanfaatan sumber daya alam itu harus benar-benar untuk rakyat, untuk semua orang dan bukan untuk segelintir orang,” tegas Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan