Jakarta, Aktual.com — Menteri Perindustrian Saleh Husin mendesak Jepang membangun industri komponen otomotif di Indonesia untuk memperkuat struktur industri, menciptakan lapangan kerja dan akses teknologi bagi pelaku industri komponen domestik.

“Secara khusus, saya minta Jepang tidak tanggung-tanggung dalam berbisnis otomotif di Indonesia. Selain meneruskan aktivitas industri dan investasi, juga mesti membangun industri komponen,” kata Saleh di Jakarta, Senin (1/2).

Saleh menyampaikan hal tersebut saat bertemu dengan Gubernur Perfektur Fukuoka, Jepang, Ogawa Hiroshi di Jakarta.

Pemerintah Indonesia, Saleh menekankan, mendukung langkah Jepang selama ini yang terus menjalin kerja sama dan menanamkan modal di Indonesia.

Saleh juga memaparkan, populasi kelas menengah di Indonesia mencapai 80-90 juta dari total penduduk 250 juta jiwa, di mana angka ini lebih besar dari total penduduk Thailand yang sekira 60 juta jiwa.

“Tapi pabrik mobil Jepang lebih banyak di Thailand. Maka saya tak bosan-bosan selalu minta agar Jepang meningkatkan investasi dengan langkah konkret membangun pabrik-pabrik komponen di Indonesia,” kata Saleh.

Menurut dia, industri komponen domestik masih kurang sehingga berharap dukungan pihak prinsipal terhadap industri komponen ditingkatkan.

Ia juga mengapresiasi Krakatau Nippon Steel, hasil patungan Krakatau Steel dengan perusahaan asal Jepang yang mengembangkan industri baja untuk kebutuhan otomotif.

Pada kesempatan itu, Hiroshi mengatakan, pasar Indonesia tumbuh pesat dan menjadi pasar terbesar di ASEAN, di mana dari sisi industri, juga telah menjadi basis produksi terdepan.

Menurut dia, inisiatif mengembangkan industri komponen telah dimulai 2012 dan pada 2014 pihak Jepang makin fokus ke arah produksi melalui kemitraan dengan perusahaan komponen Indonesia termasuk pembicaraan investasi.

Executive Management Astra International, FX Sri Martono mengatakan akan mepertemukan 15 IKM komponen Indonesia dengan pelaku industri otomotif Fukuoka.

“Interaksi intens ini, nantinya bermuara hingga pembentukan joint venture antara industri Jepang dengan IKM komponen kita,” katanya.

Dirjen ILMATE I Gusti Putu Suryawirawan optimistis industri kedua negara dapat mempererat kerja sama dan bersama-sama memperkuat struktur industri Indonesia.

“Kapasitas produksi pabrik-pabrik otomotif Jepang yang berlokasi di Indonesia mencapai 2 juta unit per tahun. Sekarang yang baru dimanfaatkan baru 1 juta sehingga ada idle capacity yang besar untuk kita manfaatkan,” pungkas Putu.

Fukuoka merupakan provinsi di Jepang bagian selatan yang menjadi salah satu konsentrasi industri kendaraan bermotor terkemuka di Negeri Sakura itu.

Terdapat pabrikan otomotif kelas dunia seperti Toyota, Daihatsu dan Nissan beserta sekitar 500 perusahaan industri terkait di daerah tersebut.

Turut hadir dalam pertemuan itu Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki, Chairman of Fukuoka Prefectural Assembly Inoue Tadatoshi, Vice Director General Department of Commerce and Industry Fukuoka Kojima Yoshitoshi.

Selain itu, hadir juga I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kemenperin, A Riyanto.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan