Jakarta, Aktual.co —Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di DKI Jakarta yang dimulai sejak Oktober 2013 lalu, kini memasuki tahap lanjutan. Satu unit mesin bor raksasa yang disebut Tunnel Boring Machine (TBM) untuk membuat jalur bawah tanah sudah didatangkan khusus dari Jepang dan diinformasikan sudah tiba di Jakarta.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, Dono Boestami mengatakan saat ini mesin bor itu masih di Pelabuhan Tanjung Priok. “Sedang pengurusan administrasi agar bisa dikirimkan segera mungkin ke lokasi pengeboran stasiun bawah tanah,” ujar Dono, di Jakarta, Kamis (4/6).
Rencananya, alat bor berdiameter sekitar 6,7 meter itu bakal digunakan untuk pengeboran di lokasi pertama di depan Patung Pemuda Senayan yang merupakan lokasi stasiun bawah tanah Bundaran Senayan. “Ini merupakan stasiun bawah tanah pertama yang akan kita lakukan pengeborannya,” ujar dia.
Sambung Dono, untuk keseluruhan proyek MRT yang rencananya akan membangun enam stasiun bawah tanah, bakal membutuhkan empat unit TBM. Adapun stasiun-stasiun bawah tanah itu yakni: di Bunderan Hotel Indonesia, Dukuh Atas, Setiabudi, Bendungan Hilir, Istora dan Bundaran Senayan.
Diberitakan sebelumnya, proyek MRT yang ditargetkan beres tahun 2018 itu masih terkendala permasalahan lahan di sejumlah titik. Seperti di kawasan Lebak Bulus, Jalan Pasar Jumat, Jalan Fatmawati, Jalan TB. Simatupang, Jalan Haji Nawi dan Jalan Cipete Raya.
Proyek MRT juga masih menunggu pembongkaran Stadion Lebak Bulus yang hingga kini belum berhasil dilelang. Untuk pembebasan lahan, tahun ini Pemprov DKI sudah gelontorkan Rp 600 miliar.
Artikel ini ditulis oleh: