Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD), Haris Sitorus mengungkapkan bahwa di era keterbukaan atau pasca reformasi saat ini terasa adanya sentimen umum dimasyarakat, khususnya menyoal tentang kebanggaan nasionalisme.
“Diera keterbukaan saat ini kita kehilangan identitas, kita tidak punya kebanggaan nasional lagi dan itu hilang pada  sentimen di masyarakat, dimana tidak ada kebanggaan nasional. Seperti di bidang Olahraga, terhadap Elias Pikal (petinju nasional) yang bagaimananya menunjukan adanya rasa nasionalime dan negara ini dipandang lebih bagus,” kata Haris, dalam acara diskusi bertajuk ‘Relevansi Gagasan Bung Karno dalam Membangun Masyarakat Indonesia Adil Makmur (Republik Indonesia Keempat)’, di Jakarta, Kamis (4/6).
Menurut dia, sejak kepemimpinan presiden BJ Habibie hingga sekarang Presiden Jokowi, belum menemukan lagi satu bentuk sentimen umum yang membuat masyarakat bangga terhadapa negaranya.
“Saya khawatir, adanya gelagat orang Indonesia sudah asing dinegerinya sendiri. Bukan, hanya rakyat desa asing terhadap desanya, tetapi juga orang Indonesia secara keseluruhan merasa resah adanya yang hilang dari dirinya saat ini,” ujarnya.
Terlebih, sambung Haris, selama tujuh bulan jalannya pemerintahan Jokowi-JK belum memberikan gagasan besarnya dalam bentuk implementasi yang dirasakan oleh masyarakat.
“Kita khawatir, tujuh bulan orang banyak yang resah dengan pemerintah sekarang ini, karena belum bisa membumikan gagasannya. Dimana ucapan dan tindakan belum sama. Ini yang hrus dilakukan, dimana sesuai Republik Indonesia Keempat (sila keempat Pancasila),” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang