Jakarta, Aktual.com – Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi, menerangkan, pemanggilan pertama Anggota Fraksi Hanura, Fahmi Zulfikar Hasibuan, terkait dugaan pelanggaran etik atas pengadaan UPS, hanya membahas alur penganggaran APBD Perubahan 2014.
“Jadi, kita cuma mau mendengarkan penjelasan Pak Fahmi yang diketahui terkait UPS. Beliau cerita aja alur itu, yang diketahui itu,” ujarnya di Gedung DPRD, Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (3/2).
Karenanya, dalih politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, BK memutuskan sidang tersebut digelar tertutup. “Ke depannya bisa terbuka,” janjinya.
Suhaimi pun menegaskan, bakal memanggil Fahmi pada pertemuan selanjutnya. Bahkan, pihak-pihak lain yang dianggap perlu.
Namun, BK bakal menggelar rapat internal dahulu untuk menentukan jadwal dan agenda sidang selanjutnya. “Setelah ini, baru diputuskan,” jelasnya.
Artikel ini ditulis oleh: