Jakarta, Aktual.com — Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa saja dilakukan jika sebuah perusahaan kalah bersaing dengan saingannya.

“Bisa saja karena kalah bersaing dengan perusahaan Korea Selatan atau Tiongkok,” kata Darmin usai rapat pleno penanganan kemiskinan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres di Jakarta, Kamis (4/2).

Sejumlah perusahaan elektronik asal Jepang dan Korea Selatan menutup kantor pabrik perwakilannya di Indonesia.

Namun Darmin tidak mengakui jika terjadi PHK massal. Menurut dia, bisa saja perusahaan tersebut menutup perwakilannya bukan karena tidak ingin berinvestasi di Indonesia, tapi karena kalah bersaing dengan perusahaan lain.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia mencatat jumlah tenaga kerja yang terkena PHK itu antara lain 1.700 orang dari PT Panasonic, 970 orang dari PT Toshiba, 1.000 orang Panasonic Lighting Cikarang-Bekasi, 1.200 orang dari PT Samoin dan 500 orang dari PT Starlink.

Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Bambang Widianto mengatakan terkait PHK tersebut penting adanya investasi baru.

“Ini bisa karena teknologinya sudah berubah. Jadi untuk para karyawan yang terkena PHK kalau harus berpindah ke perusahaan lain, maka itu kita penting ada investasi baru,” jelas Bambang.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka