Jakarta, Aktual.co —Pakar oseanografi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Alan Frendy Koropitan Ph.D mengaku heran dengan alasan proyek reklamasi di Teluk Jakarta yang salah satunya berkaitan erat dengan proyek properti untuk bisnis dan pemenuhan kebutuhan perumahan bagi warga Jakarta.
Sebab proyek properti di Jakarta, kata dia, sudah massif dilakukan sejak tahun 70-an. “Apa belum cukup juga sekarang masih ekspansi ke laut untuk bikin perumahan? Kurang apalagi?” ujar dia, kepada Aktual.co, Kamis (4/6).
Pola pembangunan yang seperti itu, menurut Alan justru bakal semakin memperbesar disparitas ekonomi yang tidak sehat antar daerah.
“Memangnya Indonesia hanya konsentrasi pembangunan di DKI Jakarta saja? Lagipula implikasi dari proyek reklamasi ini bakal luas. Tidak hanya lingkungan, tapi juga sosial. Bagaimana dengan pembangunan di pulau-pulau lain?” kata dia.
Sambung Alan, ekonomi Jakarta saat ini sudah mapan, yang ditunjukkan dengan APBD yang hampir mencapai 70 triliun. Dengan begitu, ujar dia, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama harusnya sudah melakukan restorasi mengembalikan fungsi semula alam di pesisir Jakarta.
“Bukan malah menggenjot proyek reklamasi demi kepentingan jangka pendek yang justru merusak alam,” ujar peraih gelar Doktor dari Universitas Hokkaido, Jepang.
Sebab di negara-negara maju seperti Jepang saja, kata dia, pola pembangunannya sudah restorasi karena sudah merasa cukup mengekspansi alam. “Sedangkan di Jakarta, pembangunannya malah mau ekspansi ke laut yang jelas merusak ekosistem pesisir. Ini aneh,” kata Direktur Pusat Oseanography dan Teknologi Kelautan Surya University itu.
Artikel ini ditulis oleh: