Jakarta, Aktual.com — Dua belas negara Pasifik telah mencapai kesepakatan dan menetapkan arena untuk menjadi blok perdagangan terbesar di dunia.
Setelah lebih dari lima tahun negosiasi, seperti yang dilansir dari Reuters menyebutkan bahwa menteri dari Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Vietnam dan Amerika Serikat berkumpul di Auckland, Selandia Baru, Kamis (4/2) menandatangani perjanjian Trans-Pacific Partnership (TPP).
TPP merupakan perdagangan gabungan yang bernilai lebih dari USD1,5 triliun pada 12 negara atau sebesar 40 persen dari ekonomi dunia.
Untuk perusahaan AS, ini adalah kesempatan untuk menjual lebih banyak produknya. Selain itu, bagi AS TPP merupakan jalan untuk melawan pertumbuhan pengaruh China di Pasifik.
“Dengan TPP, China tidak menetapkan aturan di daerah itu, kita lakukan. Anda ingin menunjukkan kekuatan kita di abad baru ini? Setujui perjanjian ini. Beri kami alat untuk menegakkan itu,” kata Presiden Barack Obama dalam pidatonya pada bulan Januari di Uni Eropa.
Adapun perjanjian TPP akan meliputi penghilangkan tarif atas ribuan produk AS, dan menciptakan standar perdagangan umum.
Namun banyak pihak yang mengkhawatirkan TPP, di Santiago, Chili, petani khawatir tentang dampak dari standar biotek. Di Kuala Lumpur, pengunjuk rasa mengklaim AS ingin mengontrol bisnis di Malaysia.
Dan di Washington, para aktivis berkumpul di bawah guyuran hujan untuk menyatakan bahwa TPP adalah contoh dari amukan keserakahan korporasi .
kelompok buruh menyampaikan bahwa TPP adalah pengkhianatan karena menyebabkan upah yang lebih rendah.
Perwakilan Dagang AS, Michael Froman membantah atas berbagai kekhawatiran yang muncul, dia mengatakan bahwa TPP akan meningkatkan ekspor dan menambahkan USD100 miliar ekonomi AS setiap tahun.
“Jika melalui perjanjian perdagangan ini, kita tidak proporsional dapat mengurangi hambatan ke pasar lain, menurunkan tarif yang jauh lebih tinggi di Jepang, Vietnam, Malaysia, dll, sehingga kita bisa mendapatkan akses ke pasar-pasar; meningkatkan standar di negara-negara sehingga kita memiliki lebih level playing field yang kita dapat bersaing, kita akan meningkatkan ekspor kita, “kata Froman.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka