Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (tengah), bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil (kanan) dan Gubernur BI Agus Martowardojo mengikuti rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/8). Rapat tersebut membahas penyampaian pokok-pokok RUU tentang APBN TA. 2016.

Jakarta, Aktual.com — Meski sejumlah elemen masyarakat dan kalangan dari berbagai latar belakang menolak kehadiran proyek Kereta Api Cepat (KAC) Jakarta-Bandung. Namun pemerintah seperti tetap ‘ngotot’ akan melanjutkan proyek yang melibatkan empat BUMN tersebut.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Sofyan Djalil mengungkapkan, protes dan kritikan terhadap proyek kereta cepat dari publik adalah hal yang wajar.

“Itu wajar, mereka masing memikirkan pembangunan secara jangka pendek,” ujar Sofyan saat ditemui di Kementerian BUMN, Jumat (5/2).

Menurut Sofyan, mestinya publik menilai bahwa terkait pembangunan infrastruktur itu tidak sekedar memikirkan dampak yang ditimbulkan dalam waktu jangka pendeknya saja.

Sofyan mencontohkan, misalnya dulu  ketika pembangunan infrastruktur jalan layang di berbagai wilayah di Jakarta, yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta dahulu, Ali Sadikin. Menurutnya, sejumlah jalan layang tersebut sempat menuai protes dari warga, namun manfaatnya begitu terasa pada saat ini.

“Nah itu yang mesti dipahami, bahwa ke depan infrastruktur kereta cepat ini sangat dibutuhkan,” tuturnya.

Sofyan mengungkapkan, yang paling penting saat ini semua pihak harus melihat  pembangunan kereta api cepat ini dari perspektif pembangunan untuk generasi masa depan.

“Bahwa anak-anak cucu anda yang tinggal di pulau jawa ini itu akan ramai), itu aja libur panjang kemaren ketika masyarakat seperti masuk ke dalam neraka.  Kalau anda sempat terjebak di dalam kemacetan itu kan, itu baru libur panjang hari ini,” bebernya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka