Jakarta, Aktual.com — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengakui jika ada kendala terkait pembiayaan keikutsertaan Rio Haryanto pada Formula 1 masih terkendala meski batas waktu pembayaran uang muka pada Tim Manor berakhir malam ini.
“Memang benar. Nanti malam ‘dateline’. Apakah Rio jadi apa gak? Kami akui masih ada kendala pembayaran uang muka,” kata Gatot S Dewa Broto, kepada wartawan, di sela diskusi di Media Center Kemenpora, Jakarta, Jumat (5/2).
Menurut dia, untuk bisa turun di F1 bersama dengan Tim Manor, Rio Haryanto harus membayar uang muda sebesar 3 juta euro dari total yang harus dibayar 15 juta euro yang harus dibayarkan. Hanya saja, uangnya belum ada meski ada jaminan bantuan dari Kemenpora dan Pertamina.
Jaminan dari Kemenpora melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang sudah ditandatangani sebesar Rp100 miliar. Hanya saja pencairannya masih terkendala dengan birokrasi. Sedangkan, bantuan dari Pertamina sebesar 5,2 juta euro.
Dengan belum adanya kejelasan, Gatot menambahkan jika pihaknya telah menjalan komunikasi dengan manajemen Rio Haryanto yaitu PT Kiky Sport.
“Kami telah melakukan komunikasi dengan ibunya Rio (Indah Pennywati). Mereka baru siap dana sebanyak 1 juta euro. Padahal uang muka minimal 3 juta euro,” ungkap mantan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu.
Gatot menegaskan jika upaya untuk membantu Rio Haryanto untuk bersaing di Formula 1 telah dilakukan sesuai dengan kemampuan. Hanya saja, beberapa kendala masih belum bisa dipecahkan terutama terkait sistem pencairan dana bantuan.
Rio Haryanto merupakan pebalap terbaik Indonesia saat in dan tinggal satu langkah untuk duduk disalah satu jet darat untuk kejuaraan musim 2016. Hanya saja, untuk turun di Formula 1 membutuhkan dana yang besar. Meski, sudah mendapatkan bantuan namun belum bisa dimanfaatkan sesuai dengan harapan.
Sebelumnya, Sekjen KONI EF Hamidy meminta manajemen Rio Haryanto juga berperan aktif untuk melobi donatur terutama dari Pertamina. Apalagi pemerintah melalui KONI telah memberikan jaminan sebesar Rp100 miliar.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara