Surabaya, Aktual.com — Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, menyiagakan 600 personel untuk mengamankan perayaan Tahun Baru Imlek 2567 (atau Cap Go Meh 2016) pada 8 Februari 2016 mendatang.
“Polisi akan mengawal perayaan Imlek dan menjaga Vihara yang tersebar di beberapa wilayah di Jember, sehingga mereka bisa merayakan dengan tenang,” demikian kata Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Jember, Kompol Kusen Hidayat, kepada pewarta berita, di Jember, Sabtu (6/2).
Ia mengatakan, bahwa warga Tionghoa mengajukan izin menggelar beragam kegiatan untuk menandai momentum pergantian tahun menuju Tahun Monyet Api itu, sehingga polisi akan mengamankan sejumlah kegiatan itu, agar berjalan dengan lancar.
“Sejumlah personel akan mengamankan kegiatan warga Tionghoa dan vihara pada saat Imlek, namun sejauh ini kondisi di Jember aman dan terkendali,” katanya.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, lanjut dia, Polres Jember menjamin keamanan masyarakat saat perayaaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, sehingga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat diharapkan cukup kondusif.
“Kami akan melakukan pengamanan secara merata dan komprehensif, agar situasi Kamtibmas di Jember dalam keadaan yang kondusif,” katanya.
Kusen meminta seluruh anggota polisi untuk melakukan pengamanan secara maksimal dalam pengamanan Imlek dan Cap Go Meh di Kabupaten Jember, sehingga tidak ada gangguan nyata yang timbul ditengah masyarakat nantinya.
Sementara salah seorang warga keturunan Tionghoa di Kabupaten Jember, Justine berharap perayaan Imlek di sejumlah vihara dan rumah warga yang merayakannya berjalan aman dan tenang.
“Hampir setiap tahun perayaan Imlek diguyur hujan karena sebagian warga percaya hal itu membawa rezeki yang banyak saat turun hujan,” katanya.
Namun, kata dia, ada pula yang beranggapan hujan menjelang Imlek pertanda Dewa Hujan turun ke bumi menyiramkan keberkahan, sehingga warga keturunan tidak boleh melakukan bersih-bersih rumah pada saat Imlek karena dapat menghilangkan berkah dan keberuntungan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara