Seorang umat memercikkan air suci ke barongsai dan naga saat ritual tolak bala menjelang hari Imlek 2567 di Klenteng Dharmayana Kuta, Bali, Minggu (7/2). Upacara berkeliling kampung tersebut untuk menetralisir hal-hal negatif dan menyambut tahun baru China tersebut. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc/16.

Jakarta, Aktual.com — Ribuan wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok merayakan tahun baru Imlek di Bali dengan menggunakan pesawat charter dari sejumlah maskapai termasuk Garuda Indonesia.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Senin (8/2), mengatakan pihaknya mendapatkan laporan sedikitnya 65 charter flight, yang mengangkut 23.000 wisman Tiongkok dari 11 kota sudah mendarat di Pulau Dewata.

“Sepertinya Bali betul-betul menjadi destinasi favorit dari Negeri Tirai Bambu yang setiap tahun lebih dari 114 juta orang outbond itu,” katanya.

Selain Garuda Indonesia yang memboyong 23.000 wisman, angka ini belum termasuk charter dari maskapai lain seperti HongKong Airlines, Shenzen airlines, Air Asia, China Southern, China Eastern, Dragon Air, Cathay Pacific, Eva Air, Singapore Airlines, Brunai Air, dan lainnya.

Pihaknya pun tidak mau kehilangan momentum, untuk memberi kesan terbaik pada wisman Tiongkok yang sudah datang.

Menurut dia, mereka itu bisa menjadi “duta-duta” pariwisata Indonesia bagi komunitasnya di Negeri Kungfu Panda itu.

“Mereka akan bercerita tentang keramahan Bali, kecantikan Pulau Dewata, kehangatan kultur adat Bali, dan akan menjadi viral positif yang menggema ke seluruh pelosok Tiongkok. Kedatangan mereka betul-betul karena proses promosi gencar melalui branding, advertising dan sales tim marketing Kemenpar,” katanya.

Oleh karena itu, Menpar Arief Yahya menugaskan jajarannya untuk menyambut wisman yang datang termasuk menyiapkan sekitar 6.000 cindera mata yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.

Selain itu ada games yang dipersiapan bagi mereka yang mau melepas tukik (anak penyu), kuda laut, dan menanam coral di laut Bali.

Sejak 2015, Kemenpar giat berpromosi merayakan Imlek di Indonesia.

Promosi gencar dilakukan sejak akhir tahun lalu dan Januari ini.

“Masyarakat di sebelah utara seperti Beijing dan provinsi Heilongjiang memang masih merasakan hawa dingin, di kisaran minus 15 derajat celcius. Mereka lebih suka ber-Imlek di daerah hangat. Indonesia adalah tempat yang paling ideal, dan Bali sangat dikenal di sana,” katanya.

Festival Imlek di Bali ini pun didominasi masyarakat daerah tersebut dengan jumlah paling besar berasal Heilongjiang sebanyak 1.000 wisman, lalu diikuti Beijing 500 wisman.

Pada 2016 Kemenpar memasang target kunjungan 1,7 juta wisman dengan target Februari 2016 sebanyak 200.000 kunjungan.

“Tiongkok adalah pasar potensial, pasar besar, karena itu perlu penanganan khusus,” ungkap Arief Yahya.

Menurut Arief, wisman Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia baru sekitar 1,14 juta orang setahun, masih jauh tertinggal dari Thailand yang sudah mencapai 8 juta orang.

“Kita ini sudah terlalu lama kalah dengan mereka. Kalau mereka mau ke Thailand, berarti mereka pasti suka juga dengan Indonesia,” ungkapnya.

Umumnya turis Tiongkok menyukai wisata berbasis pantai selain wisata belanja.

“Ketika sudah melihat minat, lalu time line liburan Tiongkok, potensi ekonomi, kedekatan sosial dan lainnya, kami lakukan digital marketing. Dengan teknologi digital, implementasi corporate culture 3 S yakni Solid Speed dan Smart semakin mudah dan ditularkan secara konkret,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan