Jakarta, Aktual.co — Pernyataan keliru Presiden Jokowi yang menyebut Blitar sebagai tempat kelahiran Proklamator RI Sukarno disayangkan anggota DPR RI ini.
Ya, Ketua Komisi VI DPR RI, Hafidz Thohir, mengatakan negara bisa berantakan jika presiden terus ucapkan kata yang salah. “Mungkin dia ke selip. Yang jelas dalam bertata negara presiden tidak boleh salah,” kata Hafisz, Kamis (4/6).
Meski begitu, Hafisz mengingatkan agar kejadian serupa tidak terulang lagi, karena suatu peryataan Presiden yang salah akan membuat fatal untuk suatu negara. (Baca: Salah Sebut Data, Kewibawaan Presiden Runtuh)
“Coba bayangkan kalau dia salah omong yang menyatakan perang kepada suatu negara. Bisa berantakan kita,” tegas dia.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi saat peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2015 lalu menyebut Proklamator Bung Karno lahir di Blitar. Tentu pernyataan itu tidak tepat. Dalam berbagai literatur sejarah, Bung Karno dilahirkan di Surabaya.
Kesalahan Presiden dalam menyebut data bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya saat menyebut Indonesia masih memiliki utang di IMF yang nyatanya RI sudah tidak ada lagi utang. Begitu juga Presiden mengaku tidak membaca Perpres No 39 Tahun 2015 yang kemudian populer dengan istilah “I don’t read what I sign”.
Artikel ini ditulis oleh: