Jakarta, Aktual.com — Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik tajam pada Senin (8/2) waktu setempat ( atau Selasa (9/2) pagi WIB), karena melemahnya ekuitas AS memberikan dukungan terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 40,2 dolar AS, atau 3,47 persen, menjadi menetap di 1.197,90 dolar as per ounce.
Saham-saham AS turun pada Senin karena harga minyak mentah memperpanjang penurunannya.
Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas mencatat kerugian maka logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya, ketika ekuitas membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Indeks dolar AS juga jatuh pada Senin. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik naka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar, menjadi lebih mahal bagi investor.
Karena tidak ada data ekonomi yang dirilis pada Senin, para pedagang telah fokus pada harga minyak dan itu berdampak pada perekonomian AS.
Para analis yakin bahwa sektor energi yang berbasis di AS kemungkinan akan mengalami kerugian parah, dan telah menarik uang mereka dari sektor tersebut, yang mengarah ke efek domino dan berdampak ke seluruh pasar.
Data ekonomi lebih lanjut diperkirakan akan dirilis pekan ini. Investor akan mengamati dengan sangat hati-hati, karena tanda-tanda penurunan akan mengirim lebih banyak pedagang memburu aset “safe haven” emas.
Perak untuk pengiriman Maret bertambah 64,8 sen, atau 4,38 persen, menjadi ditutup pada 15,426 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 25 dolar AS, atau 2,77 persen, menjadi ditutup pada 928,70 dolar AS per ounce.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara