Jakarta, Aktual.co — Saham-saham di Wall Street berakhir lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB), menyusul serangkaian data ekonomi Amerika Serikat yang sebagian besar positif dan konfirmasi baru kebijakan moneter ultra-longgar oleh Bank Sentral Eropa (ECB).
Melansir AFP, Kamis (4/6), Dow Jones Industrial Average naik 64,33 poin (0,36 persen) menjadi ditutup pada 18.076,27.
Indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 4,47 poin (0,21 persen) menjadi berakhir di 2.114,07, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 22,71 poin (0,45 persen) menjadi 5.099,23.
Laporan ekonomi menunjukkan penurunan besar dalam defisit perdagangan AS pada April, pertumbuhan lebih lambat di sektor jasa AS pada Mei dan sektor swasta menambahkan 201.000 pekerjaan baru pada Mei.
Beige Book Federal Reserve melaporkan bahwa ekonomi AS kembali ke pertumbuhan rendah hingga sedang selama April dan Mei setelah melambat dalam kuartal pertama tahun ini.
Presiden ECB Mario Draghi memuji kebijakan stimulus bank dan mengatakan tidak ada rencana untuk mengakhiri stimulus lebih cepat dari yang direncanakan.
“Selama Anda memiliki bank sentral yang memberikan dukungan moneter, itu akan menjadi tanda positif bagi investasi di pasar modal, baik itu Eropa atau di AS,” kata Michael James, direktur perdagangan ekuitas di Wedbush Securities.
James mengaitkan kenaikan saham ritel dengan laporan penjualan mobil di AS pada Selasa, yang lebih kuat dari yang diharapkan dan menunjukkan belanja konsumen ke depan akan lebih kuat.
Saham Best Buy naik 0,9 persen, anggota Dow, Home Depot naik 1,4 persen serta Target dan Williams-Sonoma keduanya bertambah 0,4 persen.
Tetapi saham perusahaan minyak jatuh karena kemunduran pada harga minyak. Anadarko Petroleum turun 1,0 persen, Chesapeake Energy kehilangan 3,5 persen dan Occidental Petroleum merosot 1,4 persen.
Anggota Dow, AT&T, melonjak 2,0 persen setelah laporan dari Jefferies memuji rencananya untuk mengakuisisi DirecTV.
Saham hFrontier Communications naik 4,3 persen menyusul peningkatan peringkat sahamnya oleh DA Davidson.
Harga obligasi jatuh. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun AS naik menjadi 2,37 persen dari 2,26 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun naik menjadi 3,10 persen dari 3,02 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.
Artikel ini ditulis oleh: