Jakarta, Aktual.com – Ribuan guru honorer yang tergabung dalam Forum Honorer Katagori 2 Indonesia (FHK2I) mengeluhkan perlakuan tidak adil yang menimpa mereka.
Keluhan tersebut dikarenakan mereka sudah bekerja lebih dari sepuluh tahun, dimana mereka mendapatkan rata-rata gaji hanya Rp300 ribu perbulan, tergantung wilayah dan jam pelajarannya.
Anggota komite III DPD RI Sulistyo mengatakan, untuk mengisi kurangnya pendapatan, para guru honorer ini menambah penghasilannya dengan mengisi kekosongan tenaga pengajar yang ada di sejumlah wilayah terpencil. Namun, kontribusi nyata tersebut tidak juga mendapat perhatian oleh pemerintah.
“Kesehjateraan mereka tidak terjamin. Statusnya juga tidak jelas,” ucapnya saat mendampingi para pendemo di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (10/2).
Lanjut Sulistyo, selama ini pemerintah hanya bisa memberikan janji untuk menaikan derajat hidup lewat standar upah minimum regional (UMR).
Padahal, para guru honorer ini ikhlas bekerja demi menghidupkan masa depan bangsa yang lebih maju meski, upahnya tak mampu mencukupi untuk kebutuhan pokok sehari-hari.
“Sehingga kalau tak ada perbaikan status dan peghasilan, tentu akan mengecewakan mereka,” kata Sulistyo menambahkan.
Tak mau nasib mereka disia-siakan, lebih dari 100.000 orang guru honorer di sejumlah wilayah di Indonesia mendatangi melakukan aksi untuk mendesak Presiden Joko Widodo segera menaikan status mereka menjadi PNS.
Artikel ini ditulis oleh: