Jakarta, Aktual.com — Entah mengapa, minat koperasi terhitung tidak cukup antusias utuk berperan menjadi penyalur kredit usaha rakyat (KUR), padahal Kementerian Koperasi dan UKM sudah berupaya sekian rupa dalam mempermudah prosedur administrasi.

Deputi bidang Pembiayaan, Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo mengatakan, hanya 30 orang yang datang mengikuti dan itupun tidak semuanya serius untuk menindak lanjuti program tersebut.

“Tadi yang datang (peserta yang mengikuti sosialisasi) 30an. Paling yang serius itu 10 orang,” ujar BraMAN dalam keterangan yang diterima Aktual.com pada Kamis (11/2).

Sejauh ini, dari sosialisasi tersebut dirinya baru mendapat respon dari 2 koperasi yang berminat untuk menyalurkan KUR.

Namun demikian, Braman mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan putus asa. walaupun dari sosialisasi tahap pertama baru dua koperasi yang mengajukan diri, tetapi ke depan dia akan terus melakukan sosialisasi.Dia berharap koperasi lainnya juga mengajukan hal yang sama.

“Walaupun dari sosialisasi tahap pertama baru dua koperasi yang mengajukan diri, tetapi kita akan terus lakukan sosialisasi. Semoga koperasi lainnya menyusul,” tuturnya.

Lebih lanjut dalam penjelasannya, apabila koperasi ingin menjadi penyalur KUR, maka dana KUR sepenuhnya disiapkan oleh koperasi sendiri.

Namun pemerintah akan memberikan insentif berupa subsidi bunga 10 persen. Seperti KUR untuk mikro dengan plafon kredit sampai dengan Rp 25 juta, suku bunga yang ditetapkan sebesar 9 persen.

“Anggota hanya membayar 9 persen sehingga sisanya dibayar dalam bentuk subsidi 10 persen dari APBN. Jadi total bunganny 19 persen,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka