Solo, Aktual.com – Tim SAR gabungan berhasil menemukan anak kelas lima sekolah dasar (SD) yang terseret arus Sungai Bengawan Solo di daerah Sapen Kabupaten Sragen, Kamis dini hari dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Tim SAR dalam mencarian korban tenggelam yakni Eka Bangun Setyawan (14) warga Kampung Gadingan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo dilakukan mulai Rabu (10/2) sekitar pukul 07.00 WIB akhirnya berhasil menemukan di Sapen Sragen, Kamis (11/2) sekitar pukul 02.00 WIB.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, Gatot Sutanto bahwa jasad korban dievakuasi dari Sungai Bengawan Solo dan dilakukan pemeriksaan oleh tim medis yang langsung dinaikkan ke mobil ambulance untuk dibawa ke pihak keluarganya.

Menurut dia, tim SAR gabungan dalam penarian korban antara lain dari Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta, TNI, Polri, SAR Sukoharjo, SAR UNS, SAR Karanganyar, Solo, Emergency, dan kelompok sukarelawan lainnya.

Korban seorang anak kelas lima sekolah dasar (SD), Eka Bangun Setyawan (14) tenggelam terseret arus Sungai Bengawan Solo, di Kampung Gadingan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (9/2) petang.

Korban diduga terpeleset di lokasi kejadian saat hendak mencuci kakinya di pinggir Bengawan Solo, sekitar pukul 17.30 WIB.

Peristiwa itu berawal dari korban bersama dua temannya, Rendi dan Fikri pergi memancing sejak Selasa (9/2) sore. Namun, ketiga anak itu hendak pulang saat kondisi turun hujan.

Ketiga anak tersebut kemudian mencuci kakinya di pinggir sungai, tetapi mereka diduga terpeleset jatuh terbawa arus air Bengawan Solo.

Namun, kedua teman korban berhasil menyelamatkan diri dengan memegang batang bambu, sedangkan Eko hilang tenggelam, dan jasadnya baru ditemukan oleh Tim SAR

Artikel ini ditulis oleh: