Semarang, aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) resmi menertapkan status siaga merah sungai Bengawan Solo mulai per hari ini. Pasalnya, ketinggian air mendekati batas maksimal tanggul yang melewati 10 daerah di Jateng maupun Jawa Timur.
Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, Sarwa Permana menyatakan, status siaga merah setelah ditetapkan status siaga kuning. Penaikan status itu menyusul sungai Dengkeng meluap yang melebihi kapasitas tanggul akibat instensitas hujan tinggi dalam beberapa hari. “Status masih merah, belum status bencana banjir. Namun, bila hari ini diguyur hujan kemungkinan bisa meluap,” ujar dia kepada aktual.com, di Wonogiri, Kamis (11/2).
Untuk saat ini, kata dia, luapan sungai Bengawan Solo belum merendam rumah warga. Sehingga belum ada warga yang diberikan diungsikan. Warga masih seperti biasa beraktifitas normal-normal saja.
Pihaknya mengkhawatirkan bila tanggul jebol yang pasti akan merendam rumah warga. “Untuk saat ini baru jalan-jalan saja yang terendam. Rumah penduduk di sepanjang sungai Bengawan Solo masih aman. Itu yang paling bahaya,” ucap dia.
Diketahui, muara sungai Bengawan Solo dari Wonogiri melewati Kabupaten Karanganyar, Sukorharjo, Sragen, Klaten, Grobobogan, dan pangkal hulu berada di Bojonegoro.
Menurut dia, meluapnya sungai Bengawan Solo tidak menjadi masalah urgent. Sebab, bencana banjir masih dikategorikan wajar. Sebaliknya, bencana longsor menjadi hal yang paling terberat, sebab berkaitan dengan kemanusiaan. “Longsor ini yang menjadi siaga kami dari sekarang,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh: