Menko Perekonomian Sofyan Djalil (tengah) bersama Gubernur BI Agus Martowardojo (kiri) dan Menkeu Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan kepada wartawan usai rapat koordinasi dengan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) dalam Forum Round Table Policy Dialogue di Gedung BI, Jakarta, Selasa (4/8). Pemerintah dan BI sepakat terus memperkuat koordinasi kebijakan moneter, fiskal dan reformasi struktural untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz/15

Jakarta, Aktual.com — Menteri PPN Sofyan Djalil mengungkapkan bahwa Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao akan meningkatkan dukungan pembiayaan untuk Indonesia menjadi 2 miliar Dolar AS per tahun selama lima tahun ke depan yaitu 2016-2020, atau total senilai 10 miliar Dolar AS.

“Presiden ADB mengatakan siap membantu pembiayaan proyek-proyek infrastruktur kita,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil dilansir dari setkab, Jumat (12/2).

Sofyan melanjutkan bahwa ADB juga akan memberikan pinjaman langsung ke bank. Pasalnya pinjaman ADB bunganya murah, rentangnya tidak sampai 2% dengan tenor ada yang sampai 30 tahun.

“Selain pinjaman untuk proyek, ADB secara aktif memanfaatkan pinjaman berbasis kebijakan (policy-based loan) dan pinjaman berbasis hasil (result-based lending),” tambahnya.

Dikatakan Sofyan, pinjaman berbasis hasil merupakan pembiayaan yang pencairannya dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai, dan bukan dengan biaya proyek yang telah dibelanjakan.

“Mereka tidak terkait pada sistem tender, ikut sistem tender kita saja, karena dianggap sistem tender Indonesia sudah cukup baik,” ujar Sofyan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka