42-18095584

Jakarta, Aktual.com — Ustadzah Nur Hasanah, MA, mengatakan, bahwa ebagai amanat dari Allah SWT yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan- Nya, anak memerlukan pendidikan yang baik dan memadai dari orang tua. Pendidikan ini bermakna luas, baik berupa akidah, etika maupun hukum Islam.

Selain itu pendidikan tidak hanya dapat dijalankan di sekolah, tetapi juga di rumah. Seperti Hadis yang diriwayatkan dari Abu Dawud,

عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ* (أخرجه ابوداود في كتاب الصلاة)

Artinya, “Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan salat itu jika berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka”. (HR. Abu Dawud)

“Pendidikan di sekolah hanya dilakukan jika anak sudah cukup umur. Sedang pendidikan di rumah dimulai sejak masih kecil sampai beranjak dewasa. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa jika anak sudah mendekati masa baligh, hendaknya dipisahkan antara tempat tidur anak laki- laki dengan anak perempuan. Begitu pula dengan tempat tidur dengan orang tuanya,” terang Ustadzah Hasanah, kepada Aktual.com, di Jakarta, Jumat (12/02).

Menurut Ustadzah Hasanah, setelah anak berusia tujuh tahun, hendaknya orang tua memerintahkan untuk salat dan puasa sebagai wahana pemberdayaan. Orang tua diperkenankan menghukum anak di usia sepuluh tahun, bila ‘Si Kecil’ lalai menunaikan kewajibannya.

“Hukuman bagi anak tidak boleh bersifat menyakiti atau menimbulkan cacat. Jika orang tua memerintahkan sesuatu kepada anak maka mereka juga melaksanakan perintah tersebut. Perintah orang tua yang tidak disertai teladan, sulit untuk dipatuhi anak. Sebab kecenderungan anak akan meniru orang tua,” lanjut ia.

Ia menyarankan kepada orang tua di zaman sekarang untuk berperan aktif. Hal itu disebabkan, lantaran banyak sekali siaran televisi yang tidak pantas untuk dilihat atau ditonton oleh anak-anak di bawah umur.

“Maka dari itu peran orang tua disini sangatlah penting, karena dengan perhatian yang ketat dari orang tua, maka anak pun tidak bisa sembarangan menyaksikan tayangan-tayangan yang bersifat negatif, demi menciptakan kepribadian anak yang lebih baik,” sambung ia.

“Dan yang terpenting adalah jangan lupa tanamkan pondasi agama pada anak sejak dini, biasakan mereka untuk bersiap melaksanakan salat saat mendengar suara adzan, serta mengaji di saat selesai salat subuh dan Magrib. Karena saya sendiri menerapkan hal ini kepada anak saya sendiri dan Alhamdulillah sampai saat ini mereka masih terus menjalankannya dan terjaga dari nilai-nilai negatif,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: