Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Riau, Sharif Cicip Sutardjo, mengungkapkan bahwa Kosgoro 1957 merupakan salah satu organisasi yang membidani lahirnya Partai Golkar. Anak-anak muda yang penuh perhatian terhadap masalah kebangsaan saat itu, Kosgoro 1957 tercatat bersama-sama dengan MKGR dan SOKSI melahirkan Golkar.
“Sebagai ormas, Kosgoro 1957 mesti di tengah-tengah rakyat. Jangan membuat hajat besar karena menyambut hajat politik,” kata Cicip dalam sambutan pelantikan Aziz Syamsyudin sebagai Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 di Jakarta, Jumat (12/2) malam.
Apa yang dialami Golkar selama setahun terakhir, disampaikan Cicip sangat memprihatinkan. Era dimana Golkar sangat menderita, paling ricuh, karena terjadi konflik internal. Konflik menghabiskan segala energi, dana, pikiran dan sebagainya. Ia berharap kondusifitas partai yang belakangan mulai tercipta akan berjalan menjadi lebih baik ke depan.
“Kosgoro 1957 kami harapkan turut bersama-sama membangun kondisi saat ini, meski saat ini masih ada perbedaan-perbedaan dengan Kosgoro dalam tanda kutip ‘lain’,” jelas Cicip.
Posisi Kosgoro 1957, lanjut dia, mirip dengan induknya yakni Golkar yang ricuh mengenai legalitasnya. Namun ia meminta semua perbedaan pandangan ini ke depan bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
“(Seperti) Golkar kita lihat sendiri, siapa yang legal, siapa yang ilegal, ada faktor x atau faktor politik yang akhirnya kita menderita setahun ini,” ucap Cicip.
Secara khusus ia menyampaikan apresiasinya terhadap Aziz Syamsuddin yang terpilih sebagai Ketua PPK Kosgoro 1957.
“Kita berikan selamat kepada Aziz, kalau benar ini amanah dari Kosgoro 1957. Tentunya melalui acara kali ini diharapkan ke depan bisa menghasilkan program yang bagus bagi rakyat,” demikian Cicip.
Artikel ini ditulis oleh: