Jakarta, Aktual.com – Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto berpendapat sejumlah tokoh muda Golkar punya peluang besar dalam pertarungan memperebutkan kursi ketua umum.

Dia menyatakan demikian, sejalan dengan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar yang akan digelar dalam waktu dekat ini.

“Seluruh kader yang berumur 40-60 tahun mempunyai peluang besar untuk menduduki ketua umum demi kemajuan partai ke depan,” kata Gun Gun kepada wartawan, Sabtu (13/2).

Tokoh-tokoh muda Partai Golkar ini, ujar dia akan sangat menentukan jalannya estafet organisasi politik yang sudah ada sejak orde baru ini ke depan. Terlebih Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sudah memastikan tidak akan maju lagi.

Siapa saja tokoh-tokoh muda yang mempunyai peluang memimpin Golkar? Gun Gun menyebut sejumlah nama, yakni: Idrus Marham, Mahyudin, Setya Novanto, Fadel Muhammad, Azis Syamsuddin hingga Bupati Tangerang Zaki Iskandar.

Untuk Azis Syamsuddin dan Ade Komaruddin mendapatkan poin tersendiri, sebab keduanya menduduki organisasi sayap yang turut membidani lahirnya Partai Golkar. Aziz memimpin Kosgoro 1957 dan Ade memimpin SOKSI. Bagaimanapun kedua ormas sayap ini mempunyai basis atau jejaring kader hingga ke bawah.

Meski ditekankan dia, bukan berarti keduanya lantas bisa memenangkan perebutan Golkar-1. Yang pasti, calon Ketum yang rajin turun ke daerah dan sering bertatap muka dengan pemilik suara yaitu pimpinan DPD I dan DPD II Golkar akan sangat menentukan.

“Sekarang semua calon harus tebar pesona ke pemilik suara agar bisa memenangkan pertarungan,” jelasnya.

Untuk caketum Setya Novanto, Gun Gun menyatakan cukup berat karena namanya terus dikait-kaitkan dengan dugaan pelanggaran saham Freeport yang kini tengah bergulir di Kejagung. Novanto harus bekerja keras untuk membersihkan namanya jika serius bertarung memperebutkan G-1.

Adapun untuk caketum Zaki Iskandar, Gun Gun menilai peluangnya cukup baik karena saat ini menjabat sebagai pemimpin daerah yaitu Bupati Tangerang. Zaki yang sudah meminta restu ke Aburizal Bakrie dan siap mundur dari kursi bupati kalau terpilih harus bekerja keras meyakinkan DPD I dan DPD II.

“Tapi afiliasi terhadap pemilik suara di DPD I dan DPD II masih kurang dan ini harus diperbaiki secepatnya bila ingin menang,” ucapnya. Sambung dia, “Jangan sampai saling mengintimidasi antar calon. Hindari perselisihan dalam Munaslub yang justru akan memperlebar jurang perpecahan.”

Artikel ini ditulis oleh: