Jakarta, Aktual.co — Menteri Pertanina Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa upaya khusus percepatan swasembada padi, jagung, dan kedelai (upsus pajale) mengalami kemajuan berkat dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2015.
“Dukungan anggaran ‘contingency’ 2014, APBN ‘re-focusing’ 2015, maupun APBN-P 2015 telah berdampak pada kemajuan kinerja di lapangan,” kata Menteri Andi Amran ketika ditemui di Kantor Kementerian Pertanian di Jakarta, Rabu (3/6).
Ia memaparkan, dampak positif yang terjadi ialah pada aspek percepatan tanam, peningkatan indeks pertanaman, peningkatan luas tambah tanam, dan jumlah produksi pada masa panen raya.
Dalam masa panen raya, produktivitas padi pada umumnya cukup tinggi yaitu sekitar tujuh hingga sembilan ton, ujarnya mencontohkan.
Terkait dengan upsus pajale tersebut, kemajuan juga dicapai pada peningkatan luas lahan pada masa tanam bulan Oktober 2014 hingga Maret 2015 jika dibandingkan dengan masa tanam tahun sebelumnya.
“Capaian luas tambah tanam kurang lebih 400-500 ribu hektare dibanding (masa tanam) Oktober-Maret di tahun sebelumnya. Dan ini adalah capaian tertinggi sepanjang sejarah,” ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, apabila dihitung secara kasar maka capaian sebenarnya bisa mencapai 800 ribu hektare karena pada masa tanam tersebut tercatat penyaluran pupuk mencapai 265 ribu ton.
“Ketika kami mengunjungi PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) ada tambahan pupuk 265 ribu ton. Kalau ini dibagi 300 kuintal, mencapai 800 ribu hektare per Oktober/Maret,” tutur Menteri Andi Amran.
Ia menjelaskan, pihaknya juga sudah melaporkan kepada Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) bahwa peningkatan tambah tanam tersebut juga diiringi dengan kenaikan penambahan pupuk.
Artikel ini ditulis oleh: