Jakarta, Aktual.com — Ketua komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menilai bantuan dana sebuah badan PBB, United Nations Development Programme (UNDP) mencampuri dan mencederai moral serta budaya Indonesia.
Pasalnya, bantuan badan yang menjalin kemitraan regional dengan Kedutaan Swedia di Bangkok, Thailand dan USAID itu ditujukan untuk mendukung komunitas lesbian, gay, biseksual, transgender dan interseks (LGBTI). Dana sebesar US$8 juta (sekitar Rp108 miliar) pun dikucurkan dengan fokus ke empat negara, Indonesia, China, Filipina dan Thailand.
Saleh mengatakan, persoalan LGBT di Indonesia masih menuai kontroversi dan banyak menerima penolakan dari masyarakat. Alasannya, karena keberadaan LGBT dinilai bertentangan dengan norma agama, adat istiadat, dan nilai budaya bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, menurutnya, pemberian bantuan finansial bagi komunitas LGBT di Indonesia dipastikan menimbulkan polemik dan perdebatan baru. Selain dinilai ikut mempromosikan LGBT, bantuan UNDP tersebut juga dinilai mencampuri standar nilai, moral, budaya, dan kearifan lokal di Indonesia.
Faktanya, lanjut Saleh, semua agama dan budaya yang ada di Indonesia tidak ada yang menerima keberadaan LGBT. Kalaupun di belahan dunia lain mereka diterima, secara sosiologis di Indonesia masih belum mendapat tempat.
“UNDP tidak bisa menyamakan Indonesia dengan negara lain. Indonesia itu khas. Agama dan budayanya sangat berbeda. Jangan disamakan dengan negara-negara lain,” ujar Saleh di Jakart, Senin (15/2)
Politikus PAN ini mendesak pemerintah untuk mengawasi bantuan UNDP tersebut. Secara yuridis, bantuan asing tidak boleh sembarangan masuk ke Indonesia. Apalagi, bantuan asing itu dapat berujung pada keresahan sosial.
“Setiap bantuan asing yang masuk wajib dilaporkan ke negara. Negara harus mengetahui untuk apa bantuan asing tersebut. Jika dimanfaatkan pada sesuatu yang dinilai dapat membahayakan, bantuan itu harus ditolak. Hal ini berlaku untuk semua jenis bantuan asing,”
“Masih banyak sektor lain yang membutuhkan bantuan. Pendidikan, kesehatan, perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, bencana alam, adalah contoh-contoh aktivitas yang bisa dibantu UNDP. Bantuan tersebut tentu sangat bermakna jika diarahkan pada bidang-bidang tersebut,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh: