Petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BNI Melawai, Jakarta, Selasa (15/9). Nilai tukar rupiah terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang Federal Open Market Committee (FOMC), Selasa (15/9) menyentuh level Rp 14.408 per dolar AS atau melemah 0,52 persen dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.333 per dolar AS. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ama/15

Jakarta, Aktual.com — Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan kembali menguat. Hal ini dipicu oleh dirilisnya data-data ekonomi nasional yang menunjukkan angka-angka positif.

Surplusnya perdagangan Januari lalu dianggap sebagai katalis bagus yang direspon positif pelaku pasar dengan melakukan aksi beli. Seperti yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2016 mengalami surplus US$ 50 juta, setelah dua bulan terakhir mengalami defisit.

“Sehingga para pelaku pasar cenderung melakukan aksi beli pada sektor-sektor yang mengalami koreksi cukup dalam di perdagangan akhir pekan lalu,” tegas analis PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada dalam daily analysis-nya, Selasa (16/2).

Secara teknikal, kata dia, penguatan tersebut merupakan penguatan lanjutan. Meski begitu, ada juga aksi-aksi ambil untung, terutama di saham-saham yang bergerak di sektor energi seiring mulai rebound-nya harga minyak dunia.

Apalagi aksi beli asing juga kembali meningkat, seiring laju rupiah yang tidak melemah. Pada perdagangan kemarin, pelaku pasar asing masih tercatat melakukan pembelian (net buy) dari Rp24,26 miliar menjadi Rp 146,40 miliar.

“Sehingga penguatan yang terjadi pada IHSG diharapkan berlanjut. Terlebih bursa global juga turut bergerak di zona positif,” jelas Reza.

Maka pada perdagangan Selasa ini, laju support IHSG berada di level 4395-4710 dengan angka resisten di kisaran 4775-4786.

Menurut Reza, indikator candlestick nerada di area middle Bollinger Band area (MBB ), sedangkan MACD mulai terbatas dengan histogram positif yang lebih pendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R juga berbalik turun.

“Sehingga dari indikator itu, laju IHSG di atas area target support 4.683-4.691 dan hampir mendekati target resisten kami di 4.773-4.775,” papar dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka