Warga melakukan aktifitas di kawasan lokalisasi Kalijodo, Jakarta, Jumat (12/2). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menata kawasan Kalijodo untuk di bangun taman kota atau Ruang Terbuka Hijau serta Stasiun Pengisian Bahan Gas (SPBG). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pd/16

Jakarta, Aktual.com – Wacana penggusuran kawasan prostitusi Kalijodo yang dikumandangkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) membuat berbagai tokoh masyarakat menolak dan menyagakan akan melawan wacana tersebut.

Untuk mencegah adanya bentrokan, pihak kepolisian dituntut untuk memikirka sejumlah langkah pencegaham persuasif yang dimaksudkan agar tidak ada perlawanan warga saat proses penggusuran.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal mengatakan, pihaknya dalam waktu dekat akan mengumpulkan sejumlah tokoh masyarakat Kalijodo.

“Kami akan membantu Pemprov DKI untuk melakukan pendekatan yang humanis kepada tokoh masyarakat setempat. Nanti bisa dibicarakan apa masalah dan kendala yang dihadapinya,” kata Iqbal di Main Hall Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (16/2).

Lanjut Iqbal, pihaknya juga meminta kepada warga Kalijodo untuk tidak ngotot dalam proses penggusuran itu. Apalagi, sampai melawan hukum dan meminta kompensasi dalam jumlah sesuai dengan NJOP.

“Pemprov sudah menyiapkan sistem dan solusi untuk warga Kalijodo jika nanti sudah direlokasi,” katanya.

Lanjut Iqbal, Polri dan Kodam Jaya terus mendukung kebijakan Pemprov DKI untuk penataan ruang terbuka hijau diatas tanah Kalijodo, agar berdampak positif untuk masyarakat luas.

“Sehingga nanti juga akan menguntungkan masyarakat lainnya,” tutup Iqbal.

Artikel ini ditulis oleh: