Medan, Aktual.co — Dalam status awas Gunung Sinabung, BNPB merekomendasikan masyarakat yang bermukim dalam jarak/radius 7 km di Selatan – Tenggara (Pasarpinter Gurukinayan-Simpang Sibintun/Perjumaan Batukejan, Jembatan Lau Bunaken Tigapancur, Desa Tigapancur-Perjumaan Tigabogor, Desa Pintubesi), agar dievakuasi ke tempat yang aman.
Demikian disampaikan, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (3/6). 
“Bila terjadi serangkaian awan panas guguran dan peningkatan ancaman bahaya yang lebih besar maka agar dilakukan penutupan jalur jalan: Jln Raya Simpang-Gurukinayan-Simpang Sibitun-Jembatan Lau Bunaken Tigapancur – Ojolali – Tigapancur – Simpang Bagading dan Perjumaan Tigabogor,” jelasnya.
Selain itu, ujar Sutopo, Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Bupati Karo agar memerintahkan Kepala BPBD Karo dibantu TNI, Polri dan unsur lainnya untuk mengantisipasi terkait kenaikan status Awas ini. Gunung Sinabung terus bergolak secara fluktuatif sejak meletus pada 15/9/2013 hingga sekarang. Status Awas pernah diberlakukan selama 23/11/2013 hingga 8/4/2014. Setelah itu status turun menjadi Siaga.
“Karena itu, tidak diketahui sampai kapan erupsi Gunung Sinabung ini akan berhenti. Fenomena ini mirip dengan Gunung Unzen di Jepang yang erupsi berlangsung selama 5 tahun setelah 200 tahun tidak erupsi,” tutup dia.
Seperti diketahui, Gunung Sinabung terus bergolak secara fluktuatif sejak meletus pada 15 September 2013 hingga sekarang. Status Awas pernah diberlakukan selama periode 23 November 2013 – 23 November 2014. Setelah itu status turun menjadi Siaga. 
Tidak diketahui sampai kapan erupsi Gunung Sinabung ini akan berhenti. Menurut Sutopo, fenomena ini mirip dengan Gunung Unzen di Jepang yang erupsi berlangsung selama lima tahun setelah 200 tahun tidak erupsi.

Artikel ini ditulis oleh: