Wakil Presiden RI Jusuf Kalla memberikan sambutan dalam acara Syukuran dan Silaturahmi Nasional Partai Golkar di Jakarta, Minggu (1/11). Silaturahmi nasional itu diharapkan menjadi awal bersatunya Partai Golkar sekaligus dalam rangka persiapan menghadapi pilkada serentak. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Peneliti LIPI, Siti Zuhro, mengatakan bahwa Partai Golkar membutuhkan figur ketua umum yang memiliki kemampuan luar biasa. Pasalnya, saat ini partai tersebut sedang terpuruk bukan saja karena terjebak perpecahan internal, melainkan juga karena banyak kalah dalam pilkada serentak.

“Partai Golkar dalam kondisi sangat terpuruk akibat terjadinya perpecahan kepengurusan. Dibutuhkan sosok yang pintar, bisa mempersatukan dua kubu yang saling berseberangan untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar,” kata Siti Zuhri kepada wartawan di Jakarta, Rabu (17/2).

Menurutnya, figur ketua umum harus yang mencintai organisasi partai dan memiliki rekam jejak yang baik, serta tidak ngotot meraih jabatan politik. Selain itu, figur itu juga harus memiliki kompetensi dan tidak menjadikan partai politik sebagai kendaraan untuk maju dalam Pilpres 2019.

Calon ketua umum, tambahnya, seharusnya juga bukan figur yang punya masalah, baik di internal maupun eksternal partai. Seharusnya dia adalah figur yang mampu menyelesaikan masalah, bukan yang malah menambah beban masalah.

“Saya kira salah satunya adalah Idrus Marham yang memiliki kriteria itu,” kata Siti Zuhro.

Menurut Siti Zuhro, jika Idrus Marham maju sebagai calon ketua umum, maka dia harus bisa mendengarkan aspirasi dari dua kubu yang sebelumnya bertentangan.

“Sehingga tidak ada yang dilanggar haknya jika kelak Idrus terpilih menjadi Ketua Umum,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, perpecahan internal di Partai Golkar akhirnya menemui jalan keluar berupa kesepakatan untuk melaksanakan Munas bersama sebagai solusi. Sejumlah nama disebut-sebut sebagai calon kuat ketua umum, seperti Idrus Marham, Setya Novanto dan Aziz Syamsuddin.

Artikel ini ditulis oleh: