Jakarta, Aktual.co — Pada penutupan perdagangan Senin, Rupiah sempat mengalami kenaikan setelah merespon data-data AS yang kurang begitu baik. Laju Rupiah berakhir di zona merah dengan melanjutkan pelemahannya.
“Rilis peningkatan angka klaim pengangguran AS yang dibarengi dengan turunnnya GDP growth rate QoQ 2nd est, chicago PMI, dan michigan consumer sentiment seharusnya menjadi sentimen negatif bagi dolar AS,” ujar Head of Research NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI), Reza Priyambada dalam riset yang diterima Aktual, Rabu (3/6).
Lebih lanjut dikatakan, sentimen tersebut ternyata diimbangi dengan masih berlanjutnya pelemahan laju Euro sehingga pelaku pasar pun masih ada yang mentransaksikan US$. Akibatnya Rupiah pun masih terkena imbas negatifnya. Laju Rupiah pun berjalan sesuai dengan estimasi sebelumnya.
“Laju Rupiah diperkirakan akan bergerak di bawah level support 13.220. meski terdapat sentimen negatif namun, tampaknya tidak direspon oleh US$ dimana masih terlihat menguat dibandingkan Rupiah,” jelasnya.
Menurutnya, belum adanya sentimen positif tentunya akan membuat laju Rupiah berpotensi melanjutkan pelemahannya. Namun tetap mewaspadai adanya potensi pelemahan lanjutan.
“Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia diprediksi berada di kisaran Rp13.241-13.220,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka