Jakarta, Aktual.co — Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyatakan bahwa inflasi di Indonesia saat ini sudah tidak memiliki pola yang jelas lantaran kebijakan pemerintah yang cenderung distorsi.
Menurutnya, biasanya Indonesia setiap November hingga Desember selalu terjadi inflasi puncak (peak), kemudian pada Januari inflasi turun kemudian April-Mei baru mulai terjadi deflasi hingga jelang Ramadhan.
“Tergantung kapan nanti Ramadhan-nya, kan maju-maju terus. Nah, waktu Ramadan nanti (inflasi) naik lagi, biasanya polanya seperti itu,” kata Enny kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/6).
Dia menambahkan, selain akibat distorsinya kebijakan Pemerintah, pola inflasi di Indonesia menjadi tidak terarah juga disebabkan oleh lambannya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mengantisipasi terjadinya inflasi lantaran keterlambatan alokasi anggaran.
“Kan TPID juga belum bekerja optimal karena keterlambatan alokasi anggaran, sehingga itu mempengaruhi kemampuan mereka. Sekalipun mereka tidak bisa mengeksekusi itu, tapi mereka harus melaporkan. Yang dilaporkan ini masih tidak fokus. Ada respon yang terlambat,” terang dia.

Artikel ini ditulis oleh: