Petugas berjaga di depan cafe saat melakukan operasi cipta kondisi di Kalijodo, Jakarta, Sabtu (20/2). Menjelang penertiban kawasan lokalisasi Kalijodo sebanyak 6.542 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP melakukan operasi cipta kondisi guna menekan gangguan keamanan di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pd/16

Jakarta, Aktual.com — Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi menyatakan adanya puluhan senjata tajam di Kalijodo merupakan bentuk intimidasi terhadap rencana penertiban kawasan tersebut oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

“Semua temuan itu jelas-jelas bentuk intimidasi. Kalau sampai ada 400 anak panah di kafe-kafe yang disisir oleh petugas, artinya sudah ada persiapan untuk melakukan penyerangan,” kata Rustam, di Jakarta, Sabtu (21/2) malam.

Hal tersebut disampaikan Rustam seusai operasi Penyakit Sosial Masyarakat (Pekat) Jaya yang dilakukan oleh kepolisian. Dari operasi tersebut, polisi telah mengamankan puluhan senjata tajam serta ratusan anak panah di kawasan Kalijodo.

Menurut dia, temuan banyaknya senjata tajam di lokasi tersebut sangat mengherankan. Bahkan, pihaknya menduga senjata-senjata tajam itu disiapkan untuk melakukan penyerangan terhadap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat penertiban nanti.

Meskipun demikian, dia mengatakan pihaknya tidak akan gentar dalam melakukan penertiban di kawasan tersebut. Hari ini, sebanyak 30 lepala keluarga (KK) di Kalijodo sudah diajak untuk melihat langsung kondisi di rumah susun (rusun) di Marunda.

“Kami memang sudah siapkan unit-unit rusun. Bahkan, tadi kami mengajak 30 KK untuk meninjau lokasi Rusun Marunda. Setelah melihat secara langsung, kemungkinan besar warga bersedia direlokasi, apalagi sudah mendaftar di Posko Penjaringan,” ujar Rustam.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan di kawasan Kalijodo saat ini juga telah dipasang kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) di empat titik oleh pihak kepolisian. Kamera-kamera pengawas itu merupakan bentuk pengawasan dan menjadi domain kepolisian.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Nebby