Nilai investasi di Kabupaten Lebak Banten baik penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) pada tahun 2015 mencapai Rp16 triliun lebih atau meningkat dibanding 2014 yang mencapai Rp9,5 triliun.

“Meningkatnya investasi itu karena kemudahan proses perizinan usaha yang diberikan oleh pemerintah daerah,” kata Kepala Bidang Perizinan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BMP2T) Kabupaten Lebak Rukim di Lebak.

Nilai investasi di Kabupaten Lebak terus meningkat sehingga dapat memberikan sumbangan besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Para investor bergerak di bidang pertambangan, peternakan, perikanan, perkebunan, pertanian, pariwisata dan perdagangan.

Sektor pertambangan dan perkebunan tersebar di Kecamatan Bayah, Cileles, Cibeber, Rangkasbitung, Cimarga, Leuwidamar dan Panggarangan.

Investasi pertanian, perikanan, peternakan dan pariwisata berada di Kecamatan Cileles, Leuiwidamar, Cipanas, Curugbitung, Muncang, Sajira, Cikulur, Warunggunung, Wanasala, Malingping dan Cijaku.

“Kami terus mendorong potensi kekayaan sumber daya alam itu dapat mendatangkan investor,” katanya.

Menurut dia, kehadiran investor tentu berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat juga menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

“Selain itu investasi dapat membantu program pengentasan kemiskinan di tanah air,” ujarnya.

Ia menyebutkan sepanjang tahun 2015 nilai investasi mencapai Rp16 triliun lebih di antaranya terbesar dari PT Cemendo Gemilang yang memproduksi Semen Merah Putih, juga PT Bora Mineral Indonesia bergerak bidang perdagangan dan reparasi dari Korea Selatan.

Kemudian, PT Nusa Alam Rubber bergerak di industri karet dari negara British Virgin Island.

“Kami berharap peningkatan nilai investasi itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Nebby