Jakarta, Aktual.co — Kepala Eksekutif Malaysia Airlines, Christoph Mueller mengatakan bahwa pihaknya bangkrut secara teknis. Hal tersebut dikatakan Malaysia Airlines saat mengumumkan program restrukturisasi dan berencana untuk memotong sekitar 6.000 pekerjaan.

Maskapai tersebut mengatakan pihaknya merumahkan 14 ribu tenaga kerja dari 20 ribu tenaga kerja yang ada. Langkah itu diharapkan cara terbaik oleh CEO baru, Christoph Mueller.

“Kami secara teknis bangkrut. Penurunan kinerja dimulai jauh sebelum peristiwa tragis 2014,” ujar Mueller seperti dilansir BBC Business, Selasa (2/6).

Saat ini maskapai tersebut masih beroperasi seperti biasa dan tidak mempengaruhi penerbangan.

Seperti diketahui, pada Maret tahun lalu Malaysia Airlines penerbangan MH370 menghilang dengan 239 penumpang dan awak kapal dan hingga saat ini pesawat tersebut tidak ditemukan. Empat bulan kemudian, penerbangan MH17 ditembak oleh tersangka dengan rudal di wilayah Ukraina, 298 penumpang dan awak dinyatakan hilang.

Dua bencana tersebut terbukti menjadi penyebab runtuhnya bisnis yang telah lama dibangun. Selain itu, kerugian selama beberapa tahun juga disebabkan oleh kompetisi regional yang kuat.

Kepala Eksekutif Malaysia Airlines, Mueller sebelumnya telah memiliki peran senior di Irlandia Aer Lingus, Belgia Sabena dan Lufthansa penerbangan Jerman. Terkenal karena pemotongan pekerjaan di penerbangan, ia mendapat julukan “Terminator”.

Artikel ini ditulis oleh: