Jakarta, Aktual.com — Kejaksaan Agung (Kejagung) berdalih, penghentian penuntutan perkara penyidik KPK Novel Baswedan bukan karena desakan LSM. Tetapi, salah satunya karena tidak diketahui siapa pelaku penembakan pencuri sarang burung walet di Bengkulu.

“Kita menangani secara profesional, nggak ada intervensi. Kami meyakini, itu sebuah proses,” kata Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Noor Rochmat, dalam keterangan persnya, Senin (22/2).

Ia tak menampik bahwa pihaknya sempat melimpahkan kasus yang dituduhkan kepada Novel ke Pengadilan Negeri Bangkulu.

“Memang sempat dilimpahkan ke pengadilan, tapi ada keraguan. Padahal, mau dibawa ke pengadilan harus yakin. Dari diskusi yang panjang, nggak diperoleh keyakinan dari tim, ada keraguan, sehingga dihentikan,” terangnya.

Soal keraguan jaksa, Noor beralasan Polri tidak cukup memberikan bukti, yakni tidak ada saksi mata yang melihat penembakan yang dilakukan Novel terhadap pencuri tersebut.

“Kalau memang sedang bicara subtasnsi, panjang. Perkara ini kejadiannya malam hari, gelap, saksi yang lihat nggak ada juga,” ungkap dia.

Menurut Noor, keraguan jaksa itu dari sisi siapa yang melakukan penembakan tersebut. “Dari sisi perbuatan, ada, tapi sisi pertanggungjawaban itu siapa yang bertanggung jawab. Semua bermula pada petunjuk.”

“Ini yang membuat ragu tim membawa ke pengadilan. Kami juga melihat perkembangan di media massa, bukan terpengaruh, tapi jadi pertimbangan,” sambung dia.

Salah satu yang juga menjadi pertimbangan, lanjut Noor, adalah soal proyektil peluru. Dari senjata yang digunakan untuk penembakan yang diajukan penyidik Polri, teregister sebagai milik Polres Bengkulu. Padahal saat kejadian tersebut, statusnya Polresta Bengkulu.

“Salah satu senjata dipakai itu, antara lain teregister, senjata itu nama Polres Bengkulu. Padahal kejadian, masa Polresta Bengkulu,” katanya.

Sedangkan terkait kesaksian korban penembakan, Noor mengatakan, bahwa peristiwa penembakan itu ada. “Itu yang saya bilang, perbuatannya ada. Tapi siapa yang nembak, nggak ada yang tahu. Mereka pada nggak tahu siapa yang melakukan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby