Sibolga, Aktual.com – Jelang Musyawarah Nasional (Munas), internal Golkar kian memanas. Kader Golkar dari Sibolga, Sumatera Utara, Syarfi Hutauruk mengharapkan munas tidak kembali memicu konflik dan dualisme partai beringin. Sebaliknya, bisa jadi media menyatukan kembali berbagai kepentingan yang selama ini berkonflik.
“Sebagai kader Golkar kita menyambut baik akan dilaksanakannya munas Golkar Maret atau April. Ini tentunya menyelesaikan konflik yang berkepanjangan di internal partai Golkar,” kata Wali Kota Sibolga itu kepada Aktual.com, di Sibolga, Senin (22/2).
Kendati demikian, menurut dia, penyelesaian konflik melalui munas sebenarnya sudah terlambat. Sebab konflik sudah terlanjur merambat hingga ke berbagai daerah di Indonesia.
Sebetulnya, kata dia, kalau sejak awal digagas bakal lebih cepat selesai konflik. Sebelum perpecahan di tingkat pusat menyebar ke daerah.
“Sudah terlambat, walaupun tentu dalam politik tidak ada yang terlambat. Dan ketika ada kesadaran kolektif itu muncul, kita sambut baik,” ujar ketua Departemen Pemuda DPP Golkar itu.
Soal munculnya kembali kekhawatiran Munas akan memicu konflik baru, Syarfi menuturkan hal itu dapat diminimalisir jika pelaksanaan Munas sesuai AD-ART dan perundang-undangan serta digagas secara bersama-sama.
“Kekhawatiran konflik baru tidak akan mungkin terjadi, kalau munas dilaksanakan secara adil, jujur dan terbuka. Harus ada kesepakatan ke dua kubu, panitia dibentuk bersama, sterring comitte, kemudian program kerjanya pun di gagas secara bersama-sama,” kata dia.
Ditemui terpisah, ketua DPD Golkar Tapanuli Tengah Darma Bakti Marbun mengatakan pihaknya hanya akan mengikuti aturan dan arahan dari DPP Golkar terkait pelaksanaan Munas.
Darma juga berharap, agar konflik yang pernah terjadi tidak kembali terulang dan kembali memecah partai Golkar. “Harapan saya, bahwa itu buatlah pelajaran berharga, dan dengan adanya konflik itu dapat menyatukan kembali kader Golkar di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, disinggung soal sosok yang layak menjadi ketum Golkar nantinya, Darma Bakti mengaku, dirinya masih akan melihat siapa sosok nantinya yang akan maju dalam kontestasi pencalonan. “Kita lihat lah siapa nanti yang mau maju,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh: