Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo mendesak Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kementerian Pertahanan untuk melakukan perencanaan pembelian alat utama sistem senjata secara matang.

“Artinya betul-betul matang, detail, terinci. Sehingga anggaran dan uang tergunakan dengan baik, tepat guna, dan terdesain dari awal,” kata Jokowi, saat membuka rapat terbatas tentang penguatan TNI di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/2).

Menurutnya, alokasi dana untuk pembangunan alutsista TNI membesar tiap tahunnya. Dana untuk alutista pada 2016 sebesar 1,1 persen dari produk domestik bruto. Sedangkan pada 2014 dan 2015 alokasinya berturut-turut mencapai 0,78 dan 0,89 persen.

“Kedepan kalau pertumbuhan ekonomi terus naik, paling tidak di atas 6, maka akan muncul angka 1,5 persen dari PDB,” ujarnya, yang menambahkan jumlah itu bisa mencapai sekitar Rp250 triliun.

Selain itu, dijelaskan juga soal pentingnya TNI sebagai pengguna alutsista memperhatikan penggunaan produk dalam negeri.

“Sekali lagi bahwa perencanaan harus matang, detail dalam sebuah strategi pembangunan kekuatan kita seperti apa. Ini yang kita inginkan kedepan,” tegas Jokowi.

Sejumlah menteri yang hadir dalam rapat tersebut adalah Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana Ade Supandi, dan Kasau Marsekal Agus Supriatna.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara