Jakarta, Aktual.com — Harga minyak mengalami perbaikan pada Kamis (25/2) menjelang siang WIB yang disebabkan oleh adanya pemberitaan mengenai terhentinya produksi minyak dari Laut Utara Inggris, sementara minyak mentah berjangka AS naik setelah adanya permintaan yang kuat untuk bensin.
Beberapa pedagang berspekulasi bahwa Brent dan AS crude akan jatuh kembali dalam beberapa hari mendatang karena OPEC tidak melakukan pemotongan produksi.
Seperti yang lansir dari reuters dan diperbarui dari data bloomberg saat berita ini dimuat, minyak Brent, sebagai patokan global untuk minyak mentah, berada pada $34,21 per barel.
Sedangkan minyak mentah AS (WTI) berada di posisi $32,04 setelah permintaan bensin naik lebih dari 5 persen selama empat pekan lalu dibandingkan dengan tahun lalu.
Minyak telah merosot lebih dari $100 per barel sejak pertengahan 2014, hal ini ditekan oleh kelebihan pasokan dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak telah memotong produksi untuk memperbaiki harga.
OPEC yang dipimpin Saudi telah meningkatkan kegiatan diplomatik dengan produsen minyak lainnya setelah harga minyak mentah mencapai posisi terendah dalam 12-tahun pada bulan lalu.
Menteri Perminyakan Venezuela mengatakan pertemuan pertengahan Maret sedang direncanakan untuk mengimpulkan OPEC dan non-OPEC.
Sedangkan Iran menentang setiap langkah untuk membatasi produksi minyak, dengan menyebut rencana pembekuan “menggelikan.”
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan