Jakarta, Aktual.com — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) merasa cost perusahaan ke depannya akan semakin berat ketika banyak dana-dana untuk iuran baru. Yang yerbaru akan ada iuran antara pengusaha-pekerja dalam dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Apalagi selama ini, menurut Ketua Umum Apindo, Haryadi Sukamdani, kalangan dunia usaha sudah high cost, tapi ketika mau akses pinjaman masih saja dikenai suku bunga tinggi, gara-garanya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) juga masih tinggi.

“Kami sudah minta berkali-kali ke Pak Agus (Agus Maryowardojo-Gubernur BI) agar menurunkan BI Rate-nya. Kami sudah jengkel BI telat menurunkan suku bunga,” kecam dia di Jakarta, Jumat (26/2).

Penuran dua kali di awal tahun oleh BI ini, disebut Haryadi nelum signifikan. Karena angkanya sangat kecil, sehingga perbankan pun agak lama untuk menyesuaikannya. “Kami masih dapat suku bunga kredit itu tinggi. Bulan depan juga diturunkan 0,25 persen. Jadi lama lagi turunnya,” cetus dia.

Belum lama ini, di Januari BI sudah menurunkan BI Rate dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen. Dan Februari lalu turun lagi 25 basis points menjadi 7 persen. Dengan kondisi yang akan membaik ruang penurunan BI rate semaki longgar lagi.

Padahal, kata dia, kalau suku bunga tinggi tidak hanya pengusaha yang mengeluh, masyarakat yang mau membeli rumah juga mengeluh karena bunganya tinggi.

Untungnya saat ini, pemerintah sudah melarang dana-dana BUMN yang ditaruh di perbankan tidak menuntut suku bunga tinggi. “Bahkan disebutnya tidak boleh lebih dari 5 persen. Ini akan bagus. Bank bisa lebih efisien. Karena NIM (net interest margin) bank juga bisa lebih kecil,” katanya.

Apalagi, jika dikaitkan dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dengan suku bunga tinggi perusahaan Indonesia, jelas dia, susah berdaya saing.

“Di Filipina suku bunganya hanya 3 persen, Malaysia sekitar 4-6 persen, Singapura itu 5 persen. Nah kita? Masih tinggi. Hampir double digit. Itu sangat membertkan untuk daya saing kami,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan