Jakarta, Aktual.com — Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman melakukan penandatanganan pakta pertahanan perang proksi media dengan belasan lembaga/organisasi dalam rangka memerangi ancaman perang proksi media.

Penandatanganan dilakukan di ruang Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (27/2).

Kesebelas lembaga dan organisasi yang ikut menandatangani Pakta Pertahanan Proxy War Media adalah Produksi Film Indonesia, Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Ikatan Penerbit Indonesia (IPI).

Selanjutnya, Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia, Indonesian Cable Television Association, Komisi Corporation Social Responsibility Nasional, Asosiasi Baitul Maal wa Tamwil, Buqu Global, NIN Media dan Dewan Masjid serta TV BMW (Berita Mitra Warga).

TNI dan TV BMW bersama dengan pemangku kepentingan melakukan kegiatan program inkubasi pembinaan konten televisi dalam pemberdayaan yang berwawasan nasionalis religious.

Salah satunya melalui program tayangan Pondok Cerdas Warga sebagai sarana bagi masyarakat untuk pembelajaran konten positif dan mengajak masyarakat untuk membangun konten dan mengangkat potensi lokal yang edukatif.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI mengatakan bahwa ancaman perang proksi semakin nyata dan dilakukan dengan langkah yang “soft” serta tidak melanggar HAM.

“Perang proksi berperang di segala lini kehidupan berbangsa dan bernegara serta tidak terlihat karena menggunakan segala macam cara dan yang paling efektif adalah menggunakan media,” katanya.

Untuk menghadapi semua itu, maka perlu ada media yang dapat menyeimbangkan namun dengan biaya yang murah dan dapat menjangkau semuanya. Inilah yang dilakukan TNI dengan menjalin kerja sama dengan masyarakat dan media.

“Saya bangga kita semua berbuat yang terbaik dan berani mengambil sikap yang tulus ikhlas untuk kemajuan bangsa Indonesia, karena memang TNI tidak bisa melaksanakan tugas pokoknya melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia sendirian,” katanya.

Sementara itu, CEO TV BMW Media Group Arvin Miracelova mengatakan bahwa program Pondok Cerdas Warga bertujuan untuk membangun konten yang mengangkat potensi lokal dan edukatif. Lewat program ini nantinya warga binaan TNI akan mengangkat potensi lokal masyarakat dalam membuat konten program televisi untuk masyarakat setempat.

“Dengan adanya program ini, semua masyarakat di seluruh Indonesia dapat menikmati pembelajaran yang penuh inovasi sehingga masyarakat secara aktif dapat membendung terjadinya perang proksi,” tuturnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan