Medan, Aktual.com — Pasca pemindahan salah seorang narapidana (Napi) Ngertikan Sembiring dari Lapas klas II A Sibolga ke Lapas Padang Sidempuan beberapa waktu yang lalu, pihak keluarga Ngertikan melakukan penyitaan sejumlah barang-barang dari dalam Lapas. Barang-barang itu diklaim sebagai milik Ngertikan.
“Saya disuruh suami (Ngertikan) membawa semua itu kemarin, sudah saya angkut semuanya dari lapas,” ujar Misna Mawarti Br Tarigan (43), Istri Ngertikan dalam keerangan pers-nya kepada wartawan, pada Minggu (28/02).
Misna menuturkan, alasan pengangkutan barang-barang tersebut adalah buah kekecewaan suaminya Ngertikan atas pemindahan itu.
Padahal, lanjut Masni, selama suaminya Ngertikan dalam penahanan, pihak Lapas kerap meminta dibelikan barang-barang untuk kepentingan Lapas. Dan , permintaan itu selalu ia penuhi. Seperti sofa, televisi, AC dan lainnya.
“Selain meminta dibelikan perabotan, pihak Lapas juga meminta bantuan untuk merehab ruangan Kalapas, merehab ruangan di bidang Bimkemas dan membangun lapangan futsal serta mengecat keliling lapas. Juga pengadaan bibit ikan lele sebanyak 4000 ekor yang sebentar lagi akan panen,” ungkap Misna.
Kekecewaan suaminya, ungkap Misna, bukan saja akibat pemindahan, tapi juga kecewa dengan sikap Kalapas. Yang mana Ngertikan kerap diberitakan hendak kabur dari Lapas.
“Semua itu tidak benar dan pembohongan kepada publik,” tegas ia menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, Misna juga menunjukkan isi pesan singkat yang dikirimkan suaminya sesaat sebelum dirinya mengangkut semua barang-barang itu.
Isi pesan itu mengungkapkan, penuturan Ngertikan terkait dugaan peredaran narkoba di dalam Lapas.
“Sebenarnya yang terjadi adalah karna kalapas takut terbongkar kedoknya, bahwa di dalam Lapas terjadi peredaran narkoba,” beber isi pesan singkat Ngertikan.
Ngertikan melanjutkan dalam pesannya, bahwa dirinya dan beberapa rekannya di dalam Lapas ingin memberantas peredaran Narkoba itu. Ngertikan menuding, bahwa Kalapas Asep Syarifuddin bekerjasama dengan seorang Napi bernama Awi Cina yang sebelumnya menghuni Lapas Tebing Tinggi.
“Aku dan beberapa teman – teman ingin merampas dan menghabisi peredaran narkoba dalam Lapas. Karena merusak generasi bangsa. kalapas bekerja sama dengan Awi Cina Napi yang ditariknya dari Lapas Tebing tinggi, mereka ingin membuat pabrik sabu dan inek di dalam Lapas, khususnya di kamar Awi cina. Kami warga binaan yang cinta keadilan dan perdamaian menentang keras tindakan Kalapas yang tidak berhati nurani itu. Demi kebenaran aku siap berkorban walau nafas lepas dari badan,” kata Misna membacakan isi pesan Short Message Service (SMS) dari suaminya itu.
Untuk diketahui, Lapas Sibolga melakukan pemindahan terhadap sebanyak tujuh orang napi berjuluk kelompok “Sembiring” yang kerap melakukan aksi sweeping dan kerusuhan di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Januari lalu.
Ketujuh napi tersebut dipindahkan menyebar ke-2 Lapas berbeda di wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut, yaitu Lapas Kelas II-B Siborongborong dan Lapas Kelas II-B di Kota Padang Sidempuan.
Artikel ini ditulis oleh: