Bandung, Aktual.com — Sebanyak 20 petani dan pejabat otoritas pertanian Palestina mengikuti pelatihan dan belajar teknik hidroponik di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

“Sebanyak 20 peserta dari Palestina mengikuti pelatihan selama 20 hari di BBPP Lembang. Program pelatihan fokus pada teknik pertanian hidroponik dan kemasan,” demikian kata Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian, Surachman Suwardi, kepada jurnalis media, Selasa (01/03).

Kegiatan pelatihan itu menurut dia merupakan lanjutan dari program pelatihan pertanian dalam rangka Selatan-Selatan yang telah bergulir sejak 1980. Sedangkan peserta dari Palestina kali ini merupakan gelombang kedua, setelah rombongan pertama mengikuti program pelatihan sama tahun 2013.

Para peserta ditangani oleh instruktur dari Balai Besar Pelatihan Pertanian dalam kegiatan teori, praktik lapangan, kunjungan ke lokasi penelitian hidroponik serta ke balai kemasan di Lembang Kabupaten Bandung Barat.

“Mereka selain mendapatkan teknik dan teori, juga melakukan praktik dan kunjungan sehingga lebih interaktif,” kata Surachman.

Seperti pada kegiatan pelatihan yang digelar di Balai Besar Pelatihan Pertanian, para peserta cukup antusia mengikuti program yang dipandu oleh penterjemah. Selain mendapat penjelasan pengembangan pertanian hortikultura dan agrobisnis di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Salah seorang peserta dari Palestina Idham IP menyatakan mendapat banyak manfaat dari kegiatan yang digelar di kawasan itu. Selain mengenal teknik pertanian hidroponik juga bisa melakukan sharing pengalaman terkait pengembangan hidroponik dan pasarnya.

“Selama di sini kami akan mempelajari dan berlatih teknik dihroponik, tentunya perlu modifikasi untuk bisa diterapkan di negara kami. Tapi prinsipnya bisa dilakukan di sana,” kata Idham.

Ia mengakui banyak mendapat informasi terkait teknik hidroponik di Indonesia serta teknologi kemasan yang bisa dikembangkan, termasuk pula dalam pengolahan hasil panen dan pasarnya.

“Hari ini dan beberapa hari ke depan saya bisa bertanya banyak terkait teknik hidroponik, dan berinteraksi dengan mereka langsung di lapangan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Program BBPP Lembang, Affandi dan Irwan Wahyu menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan program pelatihan internasional seperti itu. Bahkan pihaknya telah menyediakan aula khusus untuk pelatihan peserta internasional.

“Kurikulum pelatihannya disesuaikan dengan kebutuhan mereka, termasuk peserta dari Palestina ini fokus pada hidroponik dan management kemasan. Kita juga melakukan sharing pengalaman sehingga pelatihan lebih intensif,” kata Affandi.

Menurut dia, BBPP Lembang memiliki beberapa “screen house” termasuk laboratorium Agen Hayati untuk pengembangan tanaman-tanaman organik. Para peserta praktik langsung di lapangan, bahkan berinteraksi dengan masyarakat.

Saat ini BBPP Lembang memiliki produk hidroponik unggulan atau ikon yakni kentang. Hasil pengembangan kentang hidroponik itu menghasilkan bibit G-0 yang kemudian ditanam menjadi bibit G-1.

“Termasuk tanaman hidroponik yang ditanam peserta dari Palestina nantinya akan dihibahkan dan diteruskan pemeliharaannya oleh para siswa SD Istiqomah Lembang,” kata Affandi.

Program kerja sama pelatihan pertanian dalam rangka kerja sama Selatan-Selatan sejak 1980 itu telah diikuti oleh 1.138 peserta dari negara ASEAN, afrika 584 peserta, Asia minu ASEAN 660 peserta, Pasific 204 dan 32 peserta lainnya dari Amerika Selatan.

“Selain menggelar pelatihan di Indonesia, kami juga mengirim tenaga ahli pertanian ke luar negeri seperti Madagaskar, Timor Leste, Tanzania dan Fiji,” kata Kepala Balai Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian Surachman Suwardi menambahkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara