Jakarta, Aktual.com — Kementerian Koperasi dan UKM terus menggenjot peningkatan kuantitas wirausaha demi merealisasikan target 2 persen wirausaha secara nasional.

Deputi Bidang SDM Kementerian Koperasi dan UKM, Prakoso BS mengatakan, untuk mendukung target tersebut, saat ini pihaknya melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga perbankan seperti Bank Rakyat Indonesia, Mandiri, BNI dan beberapa bank lainya. Selain itu, Kemenkop juga telah melakukan kerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

“Apa maksudnya, karena kalau kita sendiri, kita tidak bisa sebanyak apa yang kita harapkan, contohnya tahun lalu kita targetkan adalah hampir 60 ribu orang kita didik, meski tercapai hampir 100 ribu. Tahun ini juga sama, tapi mungkin berlebih, tapi kalau itu hanya 100 ribu setiap tahun, sepertinya kita tidak bisa mencapai apa yang kita harapkan, yaitu dengan angka dua persen dari total jumlah penduduk,” papar Prakoso di Gedung SMESCO Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu (2/3).

Oleh sebab itu, lanjut Prakoso, dengan kerja sama yang dilakukan oleh Kemenkop bersama beberapa lembaga tersebut diharapkan target 2 persen wirausaha bisa tercapai tahun ini.

“Tapi sebenarnya bukan angka yang kita kejar, tapi pemerataan, kita liat bahwa sekarang anak-anak muda, mulai dari SMA, Perguruan Tinggi kita dorong untuk menjadi pengusaha. Kita liat sekarang sudah mulai dari mikro sudah naik ke kecil, dari kecil ke menengah, dari menengah ini sudah kita bisa lepas,” tuturnya.

Apalagi, saat ini pemerintah telah mengeluarkan program yang mendukung peningkatan jumlah wirausaha tersebut. Seperti izin usaha mikro kecil sudah mudah saat ini. Lalu bunga KUR sudah diturunkan.

“Sebentar lagi untuk mendorong kewirausahaan kami juga sedang menggodok yaitu pola skim kredit yang mudah. 25 juta kebawah tanpa agunan  dan bunganya dibawah 5 persen per tahun,” ucapnya.

Skim kredit ini sementara digodok dengan menggandeng kerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Karena para wirausaha pemula itu, tidak bisa diperlakukan seperti nasabah perbankan biasa.

“Perbankan akan berikan dana kalau usahanya sudah 6 bulan lebih. Padahal kebanyakan mereka baru star. Untuk starnya pemerintah harus hadir,” katanya.

Apalagi, tahun ini pemerintah mengurangi dana bantuan untuk pengembangan wirausaha. Oleh sebab itu tentunya  harus diciptakan satu skema yang bisa membantu mereka.

“Insya Allah mungkin dalam waktu dekat ini akan keluar skemanya. Karena LPDB harus minta izin dulu ke menteri keuangan, karena di godok dulu. Tapi tidak terlalu lama,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan