Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi

Jakarta, Aktual.com — Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI mengeluarkan surat tugas kepada 14 orang anggota dan 3 orang kesekretariatan untuk melakukan studi banding ke Amerika Serikat dalam rangka melihat parlemen modern. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa para anggota dan staf BURT akan berada di Amerika Serikat selama sepekan.

Namun anehnya, dalam surat tersebut tidak dicantumkan tujuan para anggota BURT secara spesifik. Yang tercantum hanya biaya representasi sebesar USD2000 yang dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) satuan kerja DPR RI tahun 2016.

Direktur Center For Budget Analysis Uchok Sky Hadafi mengatakan keberangkatan anggota BURT sekitar 14 orang bila diasumsikan akan menghabiskan anggaran sekitar Rp5,3 miliar selama 7 hari.

“Kalkulasi untuk uang representasi saja, bisa menghabiskan Rp. 2.548.000.000 untuk 14 anggota dewan, belum lagi ongkos pesawat pulang pergi sebesar Rp. 2.757.300.000. Ini belum termasuk 3 orang sekretariat, hanya untuk anggota dewan saja,” ujar Uchok di Jakarta, Jumat (4/3).

Menurut Uchok keberangkatan para anggota dewan di BURT dalam kemasan studi banding atau belajar parlemen modern hanyalan akal-akalan saja.

“Tidak usah pakai studi banding atau belajar parlemen modern, bilang saja mau santai-santai di negeri paman Sam, alias di Amrik sambil ingin lihat atau cuci mata cewek bule di amerika serikat,”

“Dan paling juga, habis dari Amerika, bukan pada modern tuh otak orang orang DPR, malahan ingin bangun gedung DPR yang baru,” cetusnya.

Studi banding ini, lanjut Uchok, juga mencederai program Ketua DPR RI, Ade Komaruddin (Akom) terkait larangan anggota DPR yang melakukan kunjungan ke Luar Negeri karena bisa berhemat hingga Rp 139 miliar dari Rp 360 miliar. Sekaligus, kata Uchok, menunjukkan pernyataan Akom inkonsisten.

“Kunjungan jalan jalan anggota DPR ini, sangat mencederai, dan kelihatan bahwa pernyataan Ketua DPR, Akom, tidak konsisten yang menyatakan bahwa DPR akan mengurangi kunjungan ke luar negeri. Tetapi masih banyak anggota dewan yang sukanya jalan-jalan ke luar negeri,” tandas Uchok.

Artikel ini ditulis oleh: