Menteri Luar Negeri dari negara peserta OKI berfoto bersama sebelum memulai Sidang Dewan Menteri Luar Negeri di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (6/3). Pertemuan tersebut merupakan rangkaian KTT Luar Biasa ke-5 OKI yang akan membahas masalah Palestina dan Al-Quds Al-Sharif. ANTARA FOTO/OIC-ES2016/Panca Syurkani/pras/par/16.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa pejabat tingkat menteri telah menyetujui rancangan dua dokumen hasil, yakni resolusi dan deklarasi, untuk diajukan kepada KTT-LB OKI pada Senin (7/3) besok.

“Namun karena kedua dokumen akan menjadi hasil KTT, pada tahapan ini saya belum dapat mengatakan isi kedua dokumen tersebut,” kata Retno, di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (6/3).

Indonesia mengusulkan dua dokumen sebagai hasil KTT-LB OKI ke-5 tentang Palestina dan Al Quds, yakni resolusi akan berisi pernyataan sikap fundamental OKI terhadap Palestina dan deklarasi berupa langkah konkret OKI untuk membantu Palestina.

Menurutnya, selama pembicaraan dalam sidang yang dipimpin terlihat jelas rasa solidaritas, persatuan dan kommitmen dari negara-negara OKI untuk meneruskan membantu perjuangan rakyat Palestina.

“Kalaupun ada masukan, sifatnya lebih kepada upaya untuk memperkuat dokumen-dokumen tersebut,” kata dia.

Dalam KTT-LB OKI pada Senin (7/3) besok, dirinya akan menyampaikan laporan hasil Pertemuan Tingkat Menteri tersebut untuk kemudian dibahas oleh para pemimpin maupun wakil negara anggota OKI.

KTT-LB OKI ke-5 tentang Palestina dan Al Quds Al Sharif di JCC besok akan dibuka oleh Perdana Menteri Mesir Sharif Ismail karena Mesir merupakan Ketua KTT OKI ke-12.

Secara berturut-turut, pernyataan pembukaan akan disampaikan oleh Presiden Joko Widodo sebagai tuan rumah KTT-LB OKI ke-5, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan Sekretaris Jenderal OKI Iyad Ameen Madani.

KTT LB OKI ke-5 di Jakarta dihadiri lebih dari 500 anggota delegasi dari 49 negara anggota OKI, dua negara peninjau dan lima perwakilan negara anggota Dewan Keamanan Tetap PBB, serta utusan khusus PBB dalam Kuartet Negosiasi Palestina-Israel.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara