Jakarta, Aktual.com — Presiden Jokowi diingatkan untuk tidak mengikuti opsi yang dikeluarka Menteri ESDM Sudirman Said terkait pembangunan kilang blok Masela, di Maluku. Sebab, keuntungan yang ditimbulkan dalam pembangunan di laut hanya sementara.

“Pembangunan kilang minyak di laut hanya jangka pendek tapi rugi secara jangka panjang. Maka lebih baik presiden menolak usulan menteri ESDM Sudirman Said ketimbang negara mengalami kerugian dalam jangka panjang nantinya,” kata pengamat ekonomi politik Ichsanuddin Noorsy, di Jakarta, Senin (7/3).

Indonesia, sambung dia, perlu berkaca dari kesalahan Australia membuat kilang di laut (offshore) karena negeri Kangguru itu banyak mengalami kerugian. Disamping mahalnya biaya pembangunan di laut, terutama hilangnya kesempatan masyarakat atas hak bekerja.

“Apalagi biaya blok Masela memiliki cadangan hingga 60 tahun kedepan maka sudah sangat jelas biaya perawatannya. Jika biaya perawatan dan cost recoverynya lebih mahal maka ini juga akan berpengaruh kepada keuntungan Indonesia, sehingga keuntungan negara pun jadi berkurang,” sebut dia.

Anggota Komisi VII DPR RI, Tamsil Linrung mengatakan bahwa Selasa (8/3) besok, komisi akan memanggil Kementerian ESDM untuk mengklarifikasi soal pembangunan kilang tersebut.

“Besok ada rapat kerja dengan kementerian ESDM, kita akan menayakan soal ini, dengan meminta agar tidak menyita waktu membicarakan masalah ini, sehingga presiden dapat mengambil langkah cepat,” sebut Tamsil, di Komplek Parlemen, Senin (7/3).

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang