Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia menyatakan Indeks Keyakinan Konsumen pada Februari 2016 menurun 2,6 poin menjadi 110 dibandingkan Januari 2016 sebesar 112,6, namun persepsi konsumen terkini tetap pada rentang optimis, karena lebih dari 100.
Survei Konsumen BI yang dipublikasikan di Jakarta, Selasa (8/3), menyebutkan, penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dipicu pelemahan persepsi pada kondisi ekonomi saat ini (Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini/IKE) dan turunnya ekspektasi konsumen (Indkes Ekspektasi Konsumen/IEK) untuk enam bulan mendatang.
“Ini terutama terkait dengan ketersediaan lapangan kerja,” tulis survei tersebut.
Berdasarkan survei itu, melemahnya keyakinan konsumen terjadi di sembilan kota sasaran survei, dengan yang terbesar di Medan, turun 14,3 poin dan Semarang, turun 10,5 poin.
“Dari sisi tingkat pengeluaran, penurunan keyakinan terjadi pada konsumen dengan pengeluaran lebih dari Rp5 juta per bulan,” menurut Survei BI.
Sementara, indeks lapangan pekerjaan, yang menjadi penyebab turunnya IKK, menunjukkan penurunan sebesar 6,1 poin, menjadi 81,9 pada Februari 2016 dari 88,0 pada Januari 2016.
Meski demikian, indeks penghasilan Februari 2016 naik 2,3 poin menjadi 120, dan indeks ketepatan waktu pembelian barang tahan lama naik 0,4 poin menjadi 94,2.
Di sisi lain, konsumen juga memperkirakan kenaikan harga pada Mei 2016, didorong meningkatnya permintaan menjelang Bulan Ramadhan pada Juni 2016.
“Kenaikan harga diperkirakan terjadi pada kelompok bahan makanan dan makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau,” tulis survei BI.
Untuk kondisi pada enam bulan mendatang atau Agustus 2016, konsumen juga memperkirakan kenaikan jumlah tabungan tidak lebih tinggi dibanding Juli 2016.
Hal itu terlihat dari indeks perkiraan jumlah tabungan pada Agustus 2016 yang turun 1 poin dari Juli 2016 menjadi 131,8.
Sementara itu, indeks jumlah pinjaman Agustus 2016, naik 8,0 poin dari Juli 2016 menjadi 165,0.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan