Petugas bandara memberi penjelasan kepada sejumlah warga negara asing saat mereka menunggu jadwal penerbangannya di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Rabu (4/11). Bandara Ngurah Rai menutup semua penerbangan pada Selasa (3/11) mulai pukul 19:30 WITA karena peningkatan gangguan debu vulkanik Gunung Barujari di NTB dan masih akan dievaluasi hingga waktu yang belum ditentukan. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Seorang turis asal Rusia bernama Pavel Plasov terjebak di Bandara Ngurah Rai saat Nyepi. Keberadaan Pavel seorang diri di bandara dibenarkan oleh General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo.

Semestinya, Pavel bertolak ke negara asalnya semalam. Namun, ia tertinggal pesawat yang hendak ditumpanginya kembali ke negara asalnya.

Penyebabnya sederhana. Pria yang baru kali pertama mengunjungi Bali ini terpukau dengan seni budaya Pulau Dewata. Pada malam pengerupukan (satu malam sebelum Nyepi), ia begitu terkesima dengan pawai ogoh-ogoh.

Ia asyik memperhatikan dan mengabadikan boneka raksasa itu diarak keliling desa di kawasan Kuta. Ia tersadar jika harus menuju ke bandara. Sayang, begitu tiba di bandara, pesawat yang ditumpanginya telah take off. Alhasil, ia harus rela menunggu seorang diri di bandara. Ia pun menemani sejumlah jurnalis yang tengah bertugas meliput Nyepi di Bandara Ngurah Rai.

Kendati begitu, Trikora memastikan jika menanggung makan dan minum turis asal Rusia tersebut selama Nyepi berlangsung.

“Karena terlambat, dia mengubah penerbangannya menjadi besok. Untuk makan dan minum kami tanggung,” kata Trikora, Rabu malam (8/3).

Menurut Trikora, selain wisatawan asal Rusia itu, sejatinya terdapat tiga turis asal Tiongkok yang juga terjebak di Bandara Ngurah Rai. Namun, Konsulat Jenderal Tiongkok meminta bantuan pecalang untuk mengevakuasi mereka ke sebuah hotel di bilangan Kuta.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka