Jakarta, Aktual.com — Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian pada Selasa 8 Maret lalu menggelar inspeksi ke kawasan pergudangan Elang Laut, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Di lokasi tersebut ditemukan beras illegal asal Vietnam yang dikemas dalam karung palsu.
Peneliti dari Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira menyatakan, impor beras ilegal merupakan malapetaka bagi petani.
“Selain harga beli gabah yang turun karena panen raya. Petani juga dirugikan dari beras impor ilegal dengan harga yang lebih murah di pasaran,” katanya saat dihubungi Aktual.com, Kamis (10/3).
Bhima menuturkan, kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam hal ini Bulog untuk memberikan perhatian khusus terhadap persoalan tersebut. Apalagi ini terkait langsung dengan kondisi petani beras saat ini.
“Untuk itu bulog harus lebih bekerja keras untuk memerangi sindikat impor beras ini. Pintu masuk utama sindikat melalui pelabuhan besar perlu diperketat,” katanya
Kongkritnya, menurut Bhima, harus ada tim pengendalian impor pangan di tiap pelabuhan. Dokumen dokumen impor beras yang tidak sah perlu di cek kembali.
“Aparat pelabuhan yang bersekongkol dengan sindikat beras ilegal juga harus ditindak tegas,” ujarnya.
Khusus untuk produk pangan, pemerintah harus menanganinya berbeda dengan produk lainnya.
“Pengawasan impor pangan perlu diperketat. Jangan sampai Bulog kecolongan. Padahal sindikat impor pangan ilegal bukan cerita baru,” imbuhnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka