Jakarta, Aktual.com – Presiden Negarawan Center, Dr. Ir. Johan O Silalahi mengatakan, kabinet Kerja Jokowi-JK yang telah berjalan satu setengah tahun adalah kabinet pemerintahan yang terburuk sepanjang sejarah Indonesia.
“Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla paling gaduh dan terburuk sepanjang sejarah pemerintahan di Indonesia,” ucapnya di acara diskusi publik ‘Alarm Bahaya Untuk Jokowi-JK. Reshuffle Kabinet Sebagai Solusi?’, di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (10/3).
Kegaduhan tersebut, menurut Johan disebabkan tidak tegasnya Jokowi sebagai presiden kepada anak buahnya. Sehingga, mentri-mentri yang diangkatnya untuk membantu mengurus negara justru malah melakukan pembangkangan kepada dirinya sendiri.
“Pertama kalinya dalam sejarah, ada mentri yang secara terang-terangan berani melawan dan menantang seorang wakil presiden. Bahkan, ada mentri yang berani secara terbuka di media massa memperlihatkan pembangkangan kepada kebijakan yang telah diputuskan oleh presiden Jokowi,” jelasnya.
Lanjut Johan, seharusnya melihat pembangkangan yang dilakukan anak buahnya, Jokowi seharusnya langsung bertindak tegas menggantinya, seperti apa yang dinyatakan oleh Jokowi sendiri yang akan mencopot mentri yang tidak bisa bekerja secara maksimal.
“Apakah Presiden Jokowi telah kalah menghadapi tekanan partai politik pendukungnya yang sarat dengan kepentingan pribadi, kepentingan kelompok dan kepentingan pragmatis?” tanya Johan.
Padahal, menurut Johan, banyak menteri di kabinet kerja itu hanya memikirkan ambisi pribafi dan kepentingan pragmatis bagi dirinya, keluarga dan kelompoknya.
Dari fakta tersebut, Johan menilai, tidak ada prestasi dari Kabinet Kerja dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara.
Terlebih, Johan melanjutkan, Jokowi sebagai presiden sama sekali tidak tahu bahwasanya banyak mentri yang tidak memilili moral, integritas dan kapasitas.
“Mereka hanya sibuk melakukan pencitraan semu. Mengesankan seolah-olah sedang bekerja sungguh-sungguh bagi bangsa dan negara,” tuturnya.
Lanjut Johan, ada dua kemungkinan dari ketidaktahuan Jokowi dan JK terhadap karakter anak buahnya. Pertama, Jokowi memang betul-betul tidak tahu, artinya Jokowi dan JK telah lalai sebagai pemimpin bangsa.
Atau, Jokowi dan JK pura-pura tidak tahu, “Artinya dia mereka mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan rakyat Indonesia kepadanya,” tandas Johan.
Artikel ini ditulis oleh: